April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pelaku Pasar Obligasi Khawatirkan Perang Dagang

IVOOX.id, Jakarta - Belum membaiknya laju rupiah dan masih adanya potensi kenaikan kembali imbal hasil obligasi AS membuat laju pasar obligasi dalam negeri cenderung kembali tertekan. 

"Pelaku pasar masih melakukan aksi jualnya," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,96 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -0,17 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,26 bps.

Aksi jual yang mulai berkurang membuat sejumlah seri mampu menguat meski tidak terlalu signifikan serta masih adanya beberapa pelemahan pada sejumlah seri. 

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,451% memiliki imbal hasil 5,974% atau naik 0,0011 bps dari sebelumnya di harga 98,455% memiliki imbal hasil 5,97%. 

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,86% memiliki imbal hasil 7,32% atau turun -0,005 bps dari sehari sebelumnya di harga 101,81% memiliki imbal hasil 7,33%.

Pada Jumat (2/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,02 bps di level 117,75 dari sebelumnya di level 117,72. 

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,005 bps di level 109,419 dari sebelumnya di level 109,424. 

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,60% dari sebelumnya di level 6,64% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,866% dari sebelumnya di level 2,870% sehingga spread di level kisaran 373,5 bps lebih rendah dari sebelumnya 376,8 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung kembali mengalami kenaikan. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,35%-8,40%. 

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,04%-9,05%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,05%-10,07%, dan pada rating BBB di kisaran 12,90%-13,02%.

Masih adanya sentimen dari pengenaan tarif pada alumunium dan baja dari Presiden Trump, kata Reza, berimbas pada berbalik naiknya sejumlah imbal hasil obligasi AS di mana pelaku pasar mengkhawatirkan terjadinya perang dagang yang akan mempengaruhi pasar finansial global. 

Laju pasar obligasi dalam negeri diperkirakan dapat terpengaruh pelemahannya seiring masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri. "Tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi," imbuh Reza seraya mewanti-wanti. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply