May 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pelaku Pasar masih Bersikap Menahan Diri di Pasar Obligasi

IVOOX.id, Jakarta - Aksi jual masih terjadi pada pasar obligasi seiring dengan imbas masih menguatnya imbal hasil obligasi AS dan pelemahan kembali pergerakan rupiah. 

"Pelemahan terjadi sebagai imbas dari laporan pekerjaan AS di bulan Januari yang dirilis pada akhir pekan kemarin dan memicu kekhawatiran akan kenaikan inflasi dan kenaikan Fed Rate yang lebih cepat," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Data Non-Farm Employment Change AS meningkat menjadi 200.000, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 160.000 dan di atas ekspektasi konsensus yang sebesar 181.000. Hal tersebut turut memicu naiknya imbal hasil Treasury AS 10 tahun. 

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 4,14 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 5,41 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 3,43 bps.

Aksi jual yang kembali terjadi membuat sejumlah seri bergerak melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,33% memiliki imbal hasil 5,77% atau naik 0,017 bps dari sebelumnya di harga 99,36% memiliki imbal hasil 5,77%. 

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 104,90% memiliki imbal hasil 7,04% atau turun -0,003 bps dari sehari sebelumnya di harga 104,86% memiliki imbal hasil 7,04%.

Pada Selasa (6/1/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,31 bps di level 119,74 dari sebelumnya di level 120,12. 

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,16 bps di level 110,50 dari sebelumnya di level 110,67. 

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,38% dari sebelumnya di level 6,34% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,81% dari sebelumnya di level 2,70% sehingga spread di level kisaran 357,4 bps lebih rendah dari sebelumnya 363,1 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,04%-8,06%. 

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,75%-8,78%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,98%-10,02%, dan pada rating BBB di kisaran 12,40%-12,75%.

Tidak jauh berbeda dari sebelumnya di mana masih adanya imbas kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat pergerakan sejumlah harga obligasi dalam negeri tertahan dan cenderung melemah. 

"Pelaku pasar masih dimungkinkan menahan diri sembari menantikan sentimen lainnya yang dapat mengangkat pasar obligasi," papar dia.

Pada pergerakan semalam, laju imbal hasil obligasi AS mulai bergerak turun yang diharapkan dapat menjadi momentum positif yang dapat berimbas baik pada pergerakan pasar obligasi hari ini. 

Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas sehingga dimungkinkan terjadinya rebound. "Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat menahan kenaikan," kata Reza seraya mewanti-wanti. Selamat berinvestasi. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply