April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pekan ini, IHSG Diprediksi Bakal Tembus Titik Resistensi 6.100

IVOOX.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bakal lanjutkan tren positif hingga menembus titik resistensi terdekat di posisi 6.100 di sepanjang perdagangan pekan ini.

“Kondisi itu dimungkinkan setelah IHSG di akhir pekan lalu mampu ditutup di atas level 6.000, sehingga pergerakan IHSG pekan ini diperkirakan dapat kembali naik,” ujar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Senin (13/11/17).

Yuganur mengemukakan, kendati pergerakan IHSG sering terganggu oleh aksi jual yang dilakukan sebagian pelaku pasar, namun aksi beli sebagian pelaku pasar lainnya terhadap saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua pilihan mampu menahan penurunan.

“Kondisi tersebut yang membuat IHSG dapat ditutup di atas level 6.000 pada akhir pekan lalu. Karena itu, momentum kenaikan diperkirakan akan semakin kuat terjadi di sepanjang perdagangan pekan ini,” papar Yuganur.

Karena itu, demikian Yuganur, dengan adanya peluang kenaikan lanjutan tersebut, maka para pelaku pasar dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk mengakumulasi saham-saham pilihan.

Yuganur merekomendasikan BELI terhadap saham-saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Media Nusantra Citra Tbk (MNCN) dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).

“ASII dan BUMI layak diakumulasi karena masing-masing bakal diperkirakan mencapai Rp8.525 dan Rp274 per unit. ASII cukup baik diakumulasi pada rentang harga Rp8.225-8.125 per unit dan BUMI di kisaran Rp252-248 per unit,” papar Yuganur.

Yuganur mengungkapkan, MNCN dan BEST boleh dikoleksi masing-masing di rentang harga Rp1.620-1.540 per unit dan Rp280-276 per unit. Pasalnya, MNCN diprediksi bakal mencapai Rp1.820 per unit dan BEST sekitar Rp302 per unit.

“Akan tetapi, jika harga ASII, BUMI, MNCN dan BEST masing-masing mencapai Rp8.025, Rp239, Rp1.490 dan Rp268 per unit, maka keempat saham tersebut disarankan untuk dijual kembali guna mengurangi kerugian selanjutnya,” imbuh Yuganur.[abr]

0 comments

    Leave a Reply