April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pefindo Mendapat Mandat Pemeringkatan Obligasi Korporasi Rp26,82 Triliun

IVOOX.id, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menerima mandat untuk melakukan pemeringkatan penerbitan obligasi korporasi yang belum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp26,82 triliun per 20 November 2017.

"Mandat bisa terealisasi dan bisa juga tidak atau mundur penerbitannya hingga tahun depan," kata analis Pefindo Hendro Utomo di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Ia menambahkan bahwa jika mandat itu terealisasi penerbitannya maka total nilai emisi obligasi korporasi hingga akhir 2017 dapat melebihi Rp160 triliun. Namun jika ada yang tertunda penerbitannya diproyeksikan mencapai Rp150 triliun hingga akhir tahun ini.

Ia memapaprkan mandat pemeringkatan obligasi per 20 November 2017 itu terdiri dari surat berharga jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp14,1 triliun, obligasi sebesar Rp7,8 triliun, rencana realisasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) sebesar Rp3,42 triliun, PUB baru Rp1,3 triliun, dan sukuk Rp200 miliar.

Ia menambahkan mandat pemeringkatan obligasi didominasi oleh perusahaan sektor pembiayaan dengan nilai Rp8,45 triliun, kemudian diikuti sektor telekomunikasi dan perbankan dengan nilai masing Rp4,42 triliun dan Rp3,5 triliun.

Pada 2018, Hendro Utoom mengatakan bahwa penerbitan surat utang pada 2018 diproyeksikan mencapai Rp155 triliun hingga Rp158 triliun, meningkat dibandingkan estimasi penerbitan tahun ini yang sebesar Rp150 triliun.

Ia mengatakan bahwa proyeksi itu berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1-5,4 persen, inflasi terkendali di level rendah, dan suku bunga acuan yang dipertahankan di level saat ini.

Menurut dia, penerbitan surat utang tahun depan didukung oleh obligasi jatuh tempo yang diyakini akan di-refinancing dengan melakukan penerbitan obligasi baru. Selain itu, juga adanya kebutuhan dana untuk melakukan ekspansi perusahaan.

"Ada kebutuhan penerbitan surat utang baru untuk kebutuhan usaha," katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply