October 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pedagang dan Pembeli Berharap Harga Ayam Potong Segera Turun

IVOOX.id - Sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, berharap harga ayam potong segera turun karena tingginya harga berimbas terhadap menurunnya daya beli masyarakat.

Salah satu pedagang ayam, Rohmah di Pasar Ciracas, Selasa, mengatakan, kenaikan harga ayam per ekor berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000.

"Biasanya harga ayam yang kecil Rp28.000, namun saat ini mencapai Rp 35.000 per ekor. Begitu pun, harga ayam ukuran sedang dari Rp45.000 menjadi Rp50.000 per ekor," ujarnya.

Sementara untuk harga ayam berukuran paling besar dengan bobot sekitar dua kilogram melonjak dari yang sebelumnya berkisar Rp70.000-Rp75.000 menjadi Rp 80.000 per ekor.

Akibat kenaikan harga ayam itu, kata dia, para pedagang terpaksa menambah modal. Namun, jumlah pembeli berkurang drastis.

"Omzet berkurang sampai separuhnya, 50 persen. Pembeli juga berkurang, mengeluh kenapa harga mahal. Saya jelaskan ya memang belum turun, kalau sudah saya pasti turunkan," kata Rohmah.

Pedagang ayam lainnya, Santi mengatakan, kenaikan harga ayam yang terjadi sejak April 2023 itu berasal dari peternak ayam.

"Dari tingkat peternak ayam sudah naik sehingga para pedagang hanya bisa mengikuti kenaikan harga yang ditetapkan," ujarnya.

Santi berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menurunkan harga ayam agar tidak memberatkan masyarakat.

Salah satu pembeli, Sampun mengaku kenaikan harga ayam ini menyebabkan keuntungan dagangannya sebagai pedagang pecel ayam merosot karena harus merogoh uang lebih banyak untuk modal.

"Keuntungan sekarang berkurang karena harga ayam tidak turun. Saya tidak menaikkan harga pecel ayam, khawatir pelanggan berkurang," ujarnya.

Dia berharap pemerintah bisa mengatasi tingginya harga ayam tersebut sehingga bisa kembali stabil.

"Harapannya ya harga ayam cepat turun, stabil seperti dulu. Karena sebelumnya harga ayam sempat turun tapi tetap saja hitungannya masih mahal, belum normal," ujarnya.

Peternak Ayam Petelur Ingin Harga Naik

Dilain pihak, peternak ayam petelur meminta pemerintah untuk menaikkan harga acuan pembelian/penjualan (HAP) telur menjadi Rp24.700 per kilogram akibat bertambahnya biaya produksi.

“Hari ini sudah (turun) Rp20.500 per kg di Blitar. Jadi peternak sudah menanggung rugi, harusnya HAP hari ini Rp24.700 itu peternak baru bisa hidup dengan kondisi harga jagung di atas Rp5 ribu per kg,” kata peternak Suwardi yang mewakili 7 koperasi dan 2 asosiasi peternak saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPR RI di Gedung DPR Jakarta, Senin (18/9/2023).

Suwardi mengaku harga jual telur di peternak saat ini turun menjadi Rp20.500 per kg padahal HAP batas bawah di kelas peternak adalah Rp22.000 per kg dan batas atas Rp24.000 per kg sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjual di Tingkat Konsumen Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.

Pada satu sisi harga pakan ayam yakni jagung sudah melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) pakan jagung sebesar Rp5.000 per kg akibat menurunnya produksi petani dan dampak El Nino. Oleh karenanya ia meminta pemerintah untuk menaikkan HAP telur agar peternak tidak merugi dan masih mampu menggerakkan perekonomian daerah.

“Peternak rakyat ini menyediakan lapangan kerja yang sangat banyak. Satu contoh misalnya di situ ada tenaga bongkar muat kandang, tenaga kandang, ada tukang bikin peti, ada transportasi dan di situ produsen-produsen lalu menyebar di wilayah itu sendiri potensi ekonomi bener-bener berkembang dari desa,” ucapnya.

Berdasarkan catatannya, saat ini terdapat 4.245 peternak yang tergabung dalam asosiasi dengan jumlah hewan ternak mencapai 42,4 juta ekor dengan estimasi kebutuhan pakan jagung untuk Oktober hingga Desember mencapai 190 ribu ton.

0 comments

    Leave a Reply