May 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

PDIP Minta SBY Berhenti Bersikap Melodrama

IVOOX.id, Jakarta - Adegan saling sindir antara mantan Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo menuai tanggapan dari para elite partai. Ketua DPP PDI Perjuangan, Komaruddin Watubun meminta kepada SBY untuk berhenti berperan melodramatik.

Menurutnya, SBY terlalu memaikan peran 'playing victim' di mana dirinya yang terzalimi. Padahal masyarakat tahu jika era kepemimpinannya telah berlalu.

"Publik sudah tahu, bahwa Pak SBY lebih dihantui oleh cara berpikirnya sendiri atas dasar apa yang dilakukan selama jadi Presiden”, ujar Komaruddin dalam siaran pers yang diterima oleh era.id, Minggu (24/6/2018).

Komarudin menjelaskan, SBY lah pelopor penggunaan alat-alat negara untuk kepentingan partainya, bukan Jokowi. Komarudin menantang Susilo untuk buka-bukaan perihal penggunaan alat-alat negara untuk pemilu di eranya dulu.

"Siapa yang di belakang tim alfa, bravo dan delta yang dibentuk SBY, warga sipil kah? mengapa Antasari Ketua KPK dipenjara hanya karena mau mengusut IT Pemilu? siapa yang menggunakan dana APBN melalui bansos untuk keperluan pemilu? Siapa yang memanipulasi DPT tahun 2009? siapa yang gunakan intelijen untuk pilpres 2004 dan 2009?" jelasnya.

Lebih lanjut, andaikata Jokowi menggunakan alat-alat negara untuk kepentingan partainya, niscaya dalam pilkada sebelumnya, partainya akan menang mutlak. Karena faktanya, baik di Pilkada Banten maupun di Jakarta, PDI Perjuangan gagal menang.

Komarudin menegaskan kepada SBY, PDI Perjuangan taat pada peraturan yang ada. Dia meminta agar Susilo tidak menyamakan PDI Perjuangan dengan Demokrat yang tega menggunakan alat-alat negara untuk kepentingan politiknya.

"Kami taat pada aturan main, dan kami percaya rakyatlah yang menjadi penentu dalam pilkada, bukan alat negara," ujar Putra Papua tersebut.

Sebelumnya, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan netralitas aparat negara dalam pilkada serentak yang akan digelar di 171 daerah. Apalagi, saat ini waktu pencobolosan tinggal menghitung hari, yaitu pada 27 Juni 2018.

0 comments

    Leave a Reply