October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasca Banjir Bandang, Tagana Beri Bantuan di Kabupaten Gunung Mas

IVOOX.id, Palangkaraya - Pasca banjir bandang menerjang Desa Tumbang Mahuroi Kecamatan Damang Batu Kabupaten Gunung Mas Di Kalimantan Tengah, Tim Gabungan BPBD menuju ke lokasi, untuk membantu evakuasi korban meninggal dan selamat, namun hingga berita ini disiarkan, belum ada informasi terkini dari puluhan tim penyelamat, karena lokasi banjir tidak ada sinyal telekomunikasi.

Pembina Taruna Tanggap Bencana (tagana) Kalteng Farid Wajedi membenarkan, setelah mendapat kabar ada korban meninggal dan selamat di lokasi bencana banjir bandang yang terjadi sabtu dini hari, pihaknya dan tim gabungan BPBD dan Dinsos setempat, langsung berangkat membawa logistik peralatan dapur umum dan perahu karet serta pelampung, tujuan utamanya adalah penyelamatan korban yang selamat.

“Saya pesankan kepada tim yang berangkat, utamakan penyelamatan terlebih dahulu, kalau bisa evakuasi warga yang selamat dan beri bantuan,” ungkapnya.

Ia menyebut, berdasarkan informasi awal yang dihimpun dari keterangan masyarakat sekitar Kabupaten Gunung Mas, keseluruhan korban banjir bandang berjumlah 9 orang, 3 dinyatakan meninggal dunia, 3 diduga ikut terbawa arus yang hingga kini masih dalam proses pencarian dibantu warga setempat, dan 3 berhasil selamat, namun laporan tersebut masih belum valid, untuk memastikan apakah ada korban lainnya, makanya tim BPBD turun ke lokasi banjir yang hingga kini masih kesulitan menembus lokasi terjal dan berbukit, diperparah dengan jalan licin habis hujan deras.

Di tempat terpisah, aplikasi logistik bantuan dari Tagana Kabupaten Gunung Mas Cuncun Hariyadi mengakui, lokasi terjadinya banjir memang sulit dilalui, apalagi setelah terjadi hujan mengakibatkan jalan licin dan becek, sehingga diperlukan kehati hatian yang ekstra.

“Saya pernah mengalami sendiri melintasi ke desa mahuroi, sulit mas apalagi habis hujan, kalau tidak kenal medannya, bisa celaka dan jatuh ke jurang, karena berbukit bukit,” ujarnya

Selain jalan yang sulit dilalui, di desa tumbang mahuroi juga minim jaringan internet, sehingga menyulitkan bagi warga setempat untuk meminta pertolongan dan mengabarkan berapa jumlah persis korban yang terdampak.

Sementara itu di lokasi banjir bandang, biasanya digunakan masyarakat setempat sebagai tempat penambangan emas tradisional, masyarakat sekitar menganggap sebagai bagian melestarikan kearifan lokal dan turun temurun dijadikan mata pencaharian sehari hari, adapun korban yang dinyatakan meninggal masing masing Indu, Etra, Efran sedangkan lainnya yang belum ditemukan masing masing Indu Kris, Kris, Kambran, selanjutnya warga yang berhasil diselamatkan masing masing tuan, indu toni, dan limbeh.

0 comments

    Leave a Reply