March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasar Obligasi Waspadai Pelemahan Lanjutan

IVOOX.id, Jakarta - Jelang penantian terhadap pertemuan the Fed, laju pasar obligasi dalam negeri cenderung variatif dengan disertai pelemahan pada beberapa seri.

"Selain itu, berbalik melemahnya laju rupiah turut menahan pergerakan pasar obligasi dalam negeri," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -0,31 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 0,15 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,11 bps.

Laju pasar obligasi kembali bervariatif. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,65% memiliki imbal hasil 5,931% atau turun -0,0002 bps dari sebelumnya di harga 98,64% memiliki imbal hasil 5,933%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,83% memiliki imbal hasil 7,32% atau naik 0,018 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,03% memiliki imbal hasil 7,31%.

Pada Rabu (21/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,06 bps di level 117,54 dari sebelumnya di level 117,62.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,002 bps di level 109,229 dari sebelumnya di level 109,232.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,78% dari sebelumnya di level 6,74% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,89% dari sebelumnya di level 2,90% sehingga spread di level kisaran 389 bps lebih tinggi dari sebelumnya 384,3 bps.

Pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,55%-8,60%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,02%-9,03%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,12%-10,22%, dan pada rating BBB di kisaran 12,98%-13,02%.

Pascapertemuan The Fed, pergerakan dolar AS mengalami pelemahan namun, pada pasar obligasi AS cenderung mengalami kenaikan imbal hasil. "Adanya optimisme the Fed terhadap masih berjalannya pemulihan ekonomi AS memicu terjadinya peningkatan imbal hasil obligasinya seiring aksi pelaku pasar yang memanfaatkan hasil pertemuan The Fed tersebut untuk meminta imbal hasil yang lebih tinggi atas obligasinya," papar dia.

Kondisi ini, lanjut Reza, dapat memengaruhi pergerakan pasar obligasi di dalam negeri di mana dapat kembali tertahan potensi kenaikannya. "Waspadai jika terdapat potensi pelemahan kembali," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply