May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasar Obligasi masih Sepi Katalis Positif

IVOOX.id, Jakarta - Tidak jauh berbeda dari sebelumnya, di mana pergerakan rupiah yang masih cenderung mendatar tidak membuat laju sejumlah seri obligasi bergerak positif.

"Masih adanya kekhawatiran di pasar, terutama dari potensi kenaikan imbal hasil obligasi AS setelah rilis beberapa data ekonominya membuat pelaku pasar cenderung menahan diri dan berimbas pada minimnya aktivitas transaksi di pasar obligasi," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,83 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,65 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,43 bps.

"Kembali adanya aksi jual membuat sejumlah harga obligasi, termasuk obligasi acuan cenderung melemah," ujarnya.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,42% memiliki imbal hasil 5,75% atau naik 0,03 bps dari sebelumnya di harga 99,55% memiliki imbal hasil 5,72%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 103,14% memiliki imbal hasil 7,20% atau naik 0,04 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,58% memiliki imbal hasil 7,16%.

Pada Senin (19/2/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,18 bps di level 118,97 dari sebelumnya di level 119,19.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,07 bps di level 110,34 dari sebelumnya di level 110,41.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,41% dari sebelumnya di level 6,43% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,879% dari sebelumnya di level 2,880% sehingga spread di level kisaran 353,2 bps lebih rendah dari sebelumnya 354,9 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,05%-8,10%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,94%-8,99%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,01%-10,04%, dan pada rating BBB di kisaran 12,56%-12,96%.

Minimnya sentimen positif diperkirakan Reza dapat membuat pergerakan sejumlah seri obligasi kembali mendatar. "Namun demikian, diharapkan aksi jual tidak kembali terjadi agar pergerakan pasar obligasi tidak melemah terlalu dalam," ujarnya.

Di atas semua itu, Reza mewanti-wanti pemodal untuk tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat menahan kenaikan sejumlah seri obligasi, terutama dari potensi kenaikan imbal hasil obligasi AS. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply