May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasar Obligasi Khawatirkan Potensi Kenaikan Suku Bunga AS Lebih Cepat

IVOOX.id, Jakarta - Masih adanya kekhawatiran akan potensi percepatan kenaikan suku bunga The Fed, membuat pelaku pasar masih menahan diri sehingga berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang cenderung tertahan.

"Apalagi, jelang penyampaian testimoni Jerome Powell di hadapan kongres makin membuat pelaku pasar cenderung menjauhi pasar untuk antisipasi penyampaian kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed untuk mengimbangi pemulihan ekonomi AS yang terus berlanjut," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Pergerakan imbal hasil obligasi AS yang berpotensi naik, kata dia, juga turut menahan pelaku pasar.

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,94 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -0,29 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 1,26 bps.

Kembali munculnya aksi jual membuat laju sejumlah seri obligasi berbalik melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,98% memiliki imbal hasil 5,85% atau naik 0,06 bps dari sebelumnya di harga 99,22% memiliki imbal hasil 5,79%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,38% memiliki imbal hasil 7,27% atau naik 0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,64% memiliki imbal hasil 7,25%.

Pada Selasa (27/2/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,18 bps di level 118,499 dari sebelumnya di level 118,29. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,007 bps di level 109,97 dari sebelumnya di level 109,96.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,46% dari sebelumnya di level 6,44% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,90% dari sebelumnya di level 2,87% sehingga spread di level kisaran 356,3 bps lebih rendah dari sebelumnya 357,2 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,20%-8,25%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,99%-9,00%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,01%-10,04%, dan pada rating BBB di kisaran 12,80%-13,00%.

Mulai adanya peningkatan pada imbal hasil obligasi AS dapat kembali menahan peluang pasar obligasi dalam negeri untuk berbalik menguat.

Aksi jual pun diperkirakan dapat terjadi sehingga membuat pasar obligasi kembali tertekan. "Tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan kenaikan sejumlah seri obligasi, terutama dari masih berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi AS," ucap Reza mengakhiri pembicaraan. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply