April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasar Obligasi Ditengarai Bakal Variatif Menguat

IVOOX.id, Jakarta - Laju pasar obligasi diperkirakan variatif cenderung menguat seiring aksi jual yang diimbangi dengan aksi beli akibat sentimen positif di dalam negeri. Seperti apa?

Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas mengatakan, sempat terjadi aksi jual pada sejumlah tenor menengah yang terlihat dari meningkatnya imbal hasil obligasi di tenor tersebut. Akan tetapi, laju pasar obligasi secara umum mampu bertahan positif.

Aksi beli pun masih mendominasi perdagangan. "Adanya kenaikan imbal hasil obligasi AS setelah merespons pertumbuhan data ketenagakerjaan AS, meski di bawah perkiraan, tidak banyak berimbas pada pergerakan obligasi dalam negeri yang masih dapat bertahan positif," katanya di Jakarta, Senin (8/1/2017).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -3,62 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,95 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -0,48 bps.

"Kembalinya aksi beli memberikan sentimen positif pada pergerakan sejumlah seri meski juga dibarengi dengan masih adanya aksi jual pada beberapa seri lainnya," ujarnya.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 100,43% memiliki imbal hasil 5,53% atau turun -0,03 bps dari sebelumnya di harga 100,28% memiliki imbal hasil 5,56%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 106,88% memiliki imbal hasil 6,87% atau turun -0,03 bps dari sehari sebelumnya di harga 106,53% memiliki imbal hasil 6,89%.

Pada Jumat (5/1/2017), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,07 bps di level 120,79 dari sebelumnya di level 120,71.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,0003 bps di level 110,845 dari sebelumnya di level 110,848. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,16% dari sebelumnya di level 6,28% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,48% dari sebelumnya di level 2,46% sehingga spread di level kisaran 368,2 lebih rendah dari sebelumnya di level 382,2.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA di mana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak turun tipis di kisaran level 7,98%-8,01%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya turun tipis di kisaran level 8,63%-8,64%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,85%-9,90%, dan pada rating BBB di kisaran 12,10%-12,20%.

"Meski mulai terlihat adanya aksi jual namun, diharapkan masih adanya sentimen positif dari dalam negeri dapat mempertahankan posisi sejumlah obligasi di zona hijau," ucap Reza penuh harap.

Pergerakan pasar obligasi dalam negeri diperkirakan dapat kembali variatif namun, masih berpeluang melanjutkan kenaikannya. "Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang dapat menghalangi potensi kenaikan tersebut," imbuhnya seraya mewanti-wanti. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply