May 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pilarmas Investindo Sekuritas

Pasar Obligasi Berpotensi Melemah Terbatas

IVOOX.id, Jakarta - Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Jumat (3/1) pasar obligasi dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa meskipun secara teknikal analisa pasar obligasi masih dalam fase menguat, sentiment global akan berusaha menekan pergerakan pasar obligasi hari ini.

Pertemuan antara Kim dan Trump memberikan tekanan yang cukup terhadap kenaikkan imbal hasil obligasi global.

Kim menginginkan sanksi dapat dicabut seluruhnya, dan sebagai gantinya Kim Jong Un menawarkan untuk membongkar fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon.

Namun, menurut Trump itu tidak cukup, karena tanpa Yongbyon pun Korea Utara masih akan memiliki rudal, hulu ledak, dan unsur lain dari program nuklir. Pertemuan tersebut selesai lebih cepat dan berakhir damai.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho dan Wakilnya Choe Son Hui mengatakan bahwa Amerika yang tidak menerima proposal mereka akan kehilangan kesempatan yang datang sekali dalam seribu tahun.

Namun, Kim Jong Un pun berjanji akan bertemu lagi dengan Trump untuk melanjutkan negosiasi nuklir setelah pertemuan kemarin. Meskipun belum berhasil, Kim menyampaikan penghargaan terhadap usaha Trump untuk mendapatkan hasil.

Tentu hal ini merupakan sesuatu yang baru bagi Korea Utara untuk kembali membuka pembicaraan terkait dengan negosiasi.

Setelah membahas Korea Utara dan Amerika, selanjutnya beralih kepada China dengan Amerika. Kabar terakhir dari kedua negara tersebut adalah para pejabat Amerika sedang mempersiapkan kesepakatan dagang Final antara Amerika dan China dalam beberapa minggu mendatang.

Steven Mnuchin mengatakan pada hari Kamis lalu, kedua negara sedang mengerjakan dokumen setebal 150 halaman yang akan berubah menjadi perjanjian yang sangat terperinci, meskipun Steven juga menyampaikan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Pernyataan ini pun didukung oleh Larry Kudlow, penasihat White House, yang mengatakan bahwa kedua negara tersebut berada di ambang perjanjian bersejarah.

Nada optimis ini penting bagi pergerakan pasar modal di tengah gagalnya perjanjian antara Korea Utara dengan Amerika.

Meskipun sebelumnya Robert Lighthizer lebih bersikap pesimis terkait perjanjian dagang antara China dengan Amerika, tentu hal ini akan menjadi polemik di tengah tengah hadirnya rasa optimis.

Nico menilai, meskipun perjanjian antara Korea Utara dan Amerika batal, bukan berarti berakhir. Masih ada kesempatan di masa depan, khususnya yang dijanjikan oleh Kim Jong Un.

"Kami merekomendasikan hold hari ini, apabila pergerakan melebihi 55 bps untuk naik atau turun akan menjadi arah selanjutnya bagi pergerakan obligasi," katanya dalam riset harian, Jumat (1/3/2019).

Imbal hasil obligasi Zona Amerika ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar berada di Brazil (8,98%, +4,7). Penurunan imbal hasil terbesar berada di Peru (5,47%, -0,1).

Imbal hasil Zona Eropa ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar berada di Jerman (0,18%, +3,6). Penurunan imbal hasil terbsear berada di Italia (2,74%, -3,3).

Imbal hasil Asia Pasific ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar berada di Australia (2,14%, +4,6). Penurunan imbal hasil terbesar berada di India (7,40%, -6,7).

Imbal hasil Obligasi Indonesia 10 tahun ditutup turun di 7,80% dari sebelumnya di 7,81%. Imbal hasil obligasi Indonesia 20 tahun ditutup naik di 8,26 dibandingkan dari sebelumnya di 8,26.

Minyak Texas ditutup naik di harga 57,25 dibandingkan hari sebelumnya 56,94. Rupiah ditutup melemah di 14.069 dibandingkan hari sebelumnya di 14.0360.

Pasar obligasi mengalami pelemahan kemarin. Di tengah tengah banyaknya sentiment yang beredar, pasar obligasi mengalami pelemahan meskipun obligasi berdurasi 5 tahun masih memiliki potensi penguatan namun tidak banyak.

Pelemahan yang terjadi kemarin juga masih dalam batas toleransi. Saat ini pasar obligasi mungkin telah terlihat diposisi konsolidasi.

0 comments

    Leave a Reply