Pasar Masih Nantikan Kepastian Hasil Pilpres AS, Bursa Asia Dibuka Hijau

IVOOX.id, Tokyo - Saham di Asia-Pasifik diperdagangkan lebih tinggi pada Jumat pagi karena investor terus menunggu hasil dari pemilihan AS.

Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,15% pada awal perdagangan, sementara indeks Topix naik secara fraksional. Kospi Korea Selatan naik 0,2%.

Saham di Australia juga menguat, dengan S & P / ASX 200 naik 0,52%.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,19% lebih tinggi.

Fokus investor pada hari Jumat kemungkinan akan tetap pada pemilihan AS dengan sorotan di beberapa negara bagian medan pertempuran seperti Arizona dan Pennsylvania. Berdasarkan penghitungan NBC News, calon dari Partai Demokrat Joe Biden telah mengumpulkan 253 suara elektoral, membuatnya kehilangan 17 suara dari 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan Gedung Putih.

Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average ditutup 542,52 poin lebih tinggi pada 28.390,18. S&P 500 naik 1,95% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 3.150,45 sementara Nasdaq Composite melonjak 2,6% menjadi ditutup pada 11.890,93. Kamis juga menandai pertama kalinya sejak 1982 Dow dan S&P 500 naik setidaknya 1% dalam empat sesi berturut-turut.

Pengawasan bank sentral

Reserve Bank of Australia diperkirakan akan merilis pernyataan kebijakan moneternya sekitar pukul 8:30 pagi HK / SIN pada hari Jumat.

Menjelang rilis tersebut, dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,7264, setelah naik dari level di bawah $ 0,711 awal pekan ini.

Sementara itu, Federal Reserve AS mengatakan Rabu menyatakan bahwa mereka mempertahankan suku bunga tidak berubah mendekati nol, mencatat dalam pernyataan pasca pertemuan bahwa aktivitas ekonomi tetap "jauh di bawah" level sebelum pandemi virus korona.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 92,525 setelah penurunan sebelumnya dari level di atas 93.

Yen Jepang diperdagangkan pada 103,55 per dolar, setelah menguat dari level di atas 104,4 melawan greenback minggu ini.(CNBC)