October 12, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasar Khawatirkan Sanksi Barat, Rubel Anjlok Hampir 30%

IVOOX.id, Moskow - Rubel Rusia menukik sekitar 29% terhadap dolar pada Senin pagi waktu Eropa, di level terendah sepanjang masa karena pasar menilai dampak sanksi terhadap Rusia di tengah meningkatnya reaksi terhadap invasi Kremlin ke Ukraina

Rubel diperdagangkan serendah 119 per dolar karena perdagangan lepas pantai dimulai pada pagi hari selama jam Asia, dari hampir 84 per dolar pada penutupan sebelumnya, menurut data Factset. Rubel kemudian memangkas beberapa kerugian dan terakhir diperdagangkan di 105,27 selama jam-jam sore Asia.

Bank sentral Rusia pada hari Senin mengkonfirmasi telah melarang pialangnya melakukan pesanan jual dari orang asing karena berusaha menahan kejatuhan pasar keuangan. Ia juga mengatakan akan membebaskan 733 miliar rubel ($8,78 miliar) dalam cadangan bank lokal untuk meningkatkan likuiditas.

Itu terjadi ketika krisis Rusia-Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Pada hari Minggu, setelah berhari-hari serangan udara, laut dan darat di Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan pencegahan nuklir negaranya dalam siaga tinggi.

Ekspansi Rusia ke Ukraina berlanjut tetapi Ukraina mempertahankan kendali atas ibu kotanya Kyiv dan kota terbesar kedua, Kharkiv. Kendaraan militer Rusia memasuki Kharkiv pada hari Minggu dengan laporan pertempuran terjadi dan penduduk diperingatkan untuk tinggal di tempat penampungan.

Pekan lalu, Presiden Joe Biden menanggapi serangan Moskow yang tidak beralasan terhadap Ukraina dengan mengumumkan beberapa putaran sanksi terhadap bank-bank Rusia, terhadap utang negara itu dan terhadap Putin serta Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Selama akhir pekan, AS, sekutu Eropa dan Kanada sepakat untuk memutuskan bank-bank utama Rusia dari sistem pesan antar bank, SWIFT, yang menghubungkan lebih dari 11.000 bank dan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara dan wilayah.

Uni Eropa juga mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka menutup wilayah udaranya untuk pesawat Rusia.

Adegan orang Rusia yang menunggu dalam antrean panjang untuk menarik uang tunai dari ATM dilaporkan selama akhir pekan, di tengah kekhawatiran bahwa sanksi akan memicu kekurangan uang tunai dan mengganggu pembayaran, menurut Reuters.

Ada kekhawatiran bahwa kartu bank akan berhenti berfungsi, atau penarikan tunai akan dibatasi, setelah bank Rusia diblokir dari SWIFT.

Bipan Rai, ahli strategi makro senior di CIBC Capital Markets, mengatakan kepada CNBC pada hari Senin sebelum perdagangan lepas pantai dimulai bahwa ia mengharapkan "penurunan tajam yang cukup signifikan" dalam mata uang Rusia di masa mendatang.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply