November 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pasar Keuangan Sepekan ke Depan Fluktuatif Akibat Tensi AS-China

IVOOX.id, Jakarta - Pasar keuangan dan saham global akan bergerak cukup fluktuatif pada pekan depan. Potensi tekanan perang dagang yang tinggi antara China dengan Amerika Serikat, tekait pandemi covid 19 juga akan menjadi perhatian pelaku pasar.

Menurut Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, kondisi ini bisa mengakibatkan hilangnya optimisme pemulihan ekonomi yang cepat setelah pelongaran l ockdown menjadi sentimen utama pelaku pasar. "Kami perkirakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ), berpeluang konsolidasi menguat di pekan depan dengan support di level 4441 sampai 4317 dan resistance di level 4586 sampai 4726," kata Hans dalam keterangan tertulis, Minggu (17/5).

Pekan depan, pelaku pasar keuangan akan memantau hubungan perdagangan China-AS. Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak tertarik untuk menegosiasikan kembali kesepakatan "Fase 1" perang dagang dengan China. Trump mengaku kecewa terhadap China karena dianggap gagal menahan penyebaran virus covid 19. Trump mengatakan pandemi di seluruh dunia telah merusak kesepakatan perdagangannya dengan China.

Washington dikabarkan telah memblokir pengiriman semikonduktor dari pembuat chip global ke Huawei Technologies. Aksi ini meningkatkan ketegangan perdagangan Amerika dan China. Tensi hubungan USA-Tiongkok memang mulai memanas karena saling tuduh asal mula wabah corona baru. "Hal ini menimbulkan kekhawatiran penurunan ekonomi global akan berlangsung lebih lama," jelas Hans.

Selain itu, kondisi pengangguran di AS semakin memburuk. Ini sinyal perekonomian AS semakin memburuk. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan total 2,981 juta orang Amerika mengajukan klaim pengangguran selama satu pekan yang berakhir pada 9 Mei. Angka klaim pengguran ini lebih buruk dari ekspektasi ekonom yang disurvei Dow Jones yaitu sebesar 2,7 juta.

Dengan tambahan klaim ini menjadikan total selama pandemi virus korona baru menjadi hampir 36,5 juta selama dua bulan terakhir. Data ini merupakan terbesar dalam sejarah Amerika. Sebelumnya ada data rekor 20,5 juta pekerjaan kehilangan pekerjaan pada April ketika terjadi penutupan ekonomi yang disebabkan oleh pancemi covid 19 sehingga membuat tingkat pengangguran menjadi 14,7%. Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan angka pengangguran bisa bertambah buruk. Tingkat pengangguran di Amerika Serikat mungkin bisa mencapai 25%.

"Data pengguran Amerika mungkin akan mulai membaik seiring pelongaran lockdown," ujar Hans.

Sepanjang pekan lalu, IHSG terlihat hanya pada Senin berhasil menguat dan sesudahnya menglami tekaanan turun. Kekhawatiran gelombang kedua wabah Covid 19 menjadi perhatian utama para pelaku pasar.

Ditambah lagi sektor perbankan mendapat tekanan turun akibat rencana penunjukan beberapa bank besar menjadi bank jangkar. Pelaku pasar mengkhawatirkan risiko yang dihadapi bank jangkar dan ketidakjelasan mekanisme pelaksanan bank jangkar.

"Tetapi setelah melihat penjelasan OJK maka kami menilai bank jangkar harusnya tidak dirugikan bahkan mendaptkan beberapa manfaat. Risiko kredit bank pelaksanan akan di jamin oleh LPS dan membuka potensi sektor keuangan mengalami kenaikan di pekan depan," tutup Hans.

0 comments

    Leave a Reply