October 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pakar Unpad Sebut Konflik Rusia-Ukraina Bisa Diredam dengan budaya

IVOOX.id, Bandung – Pakar dari Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Supian, menilai konflik bersenjata setelah adanya serangan militer Rusia ke Ukraina sebetulnya bisa diredam dengan budaya.

Menurutnya Rusia dan Ukraina layaknya seperti Indonesia dan Malaysia. Karena itu, secara karakter masyarakat dan bahasa, Rusia-Ukraina tidak jauh berbeda.

"Ini sangat disayangkan terjadi konflik kakak-adik. Hal ini bisa diredamkan dengan budayanya sendiri," kata Sopian di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Supian yang pernah tinggal selama tujuh tahun di Moskow dan Voronezh di perbatasan Rusia-Ukraina, menyebut banyak warga negara Ukraina yang sehari-hari sekolah ataupun bekerja di Rusia.

Dua di antaranya berasal dari Provinsi Donestk dan Provinsi Luhansk, wilayah di Ukraina yang akhirnya diakui kedaulatannya oleh Rusia. Setiap akhir pekan, kata dia, mereka yang beraktivitas di Rusia mudik ke Ukraina. "Secara kekerabatan masyarakat, sebenarnya tidak ada masalah. Sampai sekarang pun masyarakat Rusia dan Ukraina biasa saja,” katanya. Warga Ukraina etnis Rusia banyak bermukim di sana sejak dulu.

Ia menilai, ada kemungkinan konflik Rusia-Ukraina itu akan berakhir di meja perundingan. Menurutnya sejarah telah membuktikan bagaimana diplomat Uni Soviet mampu menghindarkan konflik perang nuklir pada 1962.

“Ada satu moto yang dipegang teguh para diplomat Rusia-Ukraina hingga saat ini, yaitu ‘lebih baik 10 tahun berunding daripada satu hari berperang’. Slogan ini jadi kurikulum wajib calon diplomat,” kata dia.

Dari sejarah ini dia menyebut Rusia dan Ukraina selayaknya saudara kandung yang tidak bisa dipisahkan. Karena, kata dia, konflik terjadi akibat geopolitik di Eropa Timur. “Saya yakin konflik ini akan berakhir di meja perundingan,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply