April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Pada 2008 Lempar Bush Pakai Sepatu, 2018 Calonkan Diri Jadi Anggota Parlemen

IVOOX.id, Baghdad - Wartawan Irak yang membuat sejarah dengan melemparkan sepatunya ke arah Presiden AS George Bush pada tahun 2008 kini tengah mencalonkan diri menjadi anggota parlemen periode mendatang.

Muntadhar Al-Zaidi mencalonkan diri dalam pemilu pekan depan dari partai yang didirikan ulama kharismatik Syiah, Muqtada Al-Sadr.

Dalam sebuah video online, Muntadhar bersumpah untuk mengatasi korupsi dan menyapu bersih para pencuri dan orang-orang korup, mengadili mereka yang mencuri uang Irak, dan menghentikan uang publik terbuang sia-sia. "Seperti yang Anda ketahui sejak lama, saya akan mendukung orang-orang yang tertindas dan melawan penindas," katanya.

Al-Zaidi menjadi berita utama dunia pada 2008 ketika dia melemparkan kedua sepatunya ke Presiden Bush dalam konferensi pers, seraya berteriak dalam bahasa Arab: “Ini adalah ciuman selamat tinggal dari rakyat Irak, anjing. Ini dari janda, anak yatim dan mereka yang terbunuh di Irak!”

Aksi itu membuat ia menjadi pahlawan bagi banyak warga Irak, tetapi ia dituduh menyerang seorang pemimpin asing dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, yang kemudian dikurangi menjadi 12 bulan, meskipun ribuan orang turun ke jalan sebagai protes atas penahanannya.

Al-Zaidi menjalani hukuman sembilan bulan di penjara, di mana dia menuduh dia disiksa oleh pasukan keamanan Irak, tetapi dibebaskan lebih awal karena perilaku yang baik.

Pada tahun 2009 ia menulis sebuah opini terbuka di Guardian tentang mengapa ia melemparkan sepatunya ke presiden: “Ketika saya melempar sepatu itu ke wajah penjahat, George Bush, saya ingin mengungkapkan penolakan saya atas kebohongannya, pekerjaannya dari negaraku, penolakanku atas pembunuhan orang-orangku. ”

Setelah dibebaskan dari penjara, AL-Zaidi berhenti dari dunia jurnalistik dan pindah ke Jenewa dan kemudian Beirut, di mana ia mendirikan organisasi kemanusiaan untuk membantu korban perang Irak. Organisasinya bertujuan berkontribusi pada pembangunan panti asuhan dan pusat medis yang menawarkan pengobatan gratis bagi mereka yang terkena dampak perang.

Sementara Al-Zaidi mencalonkan diri sebagai anggota parlemen, ia memiliki harapan untuk karir politik yang lebih panjang.

"Jika saya menjadi perdana menteri Irak atau presiden maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah meminta Amerika Serikat untuk secara resmi meminta maaf kepada semua warga Irak, untuk memberi kompensasi kepada para korban dan meminta pertanggungjawaban mantan presiden George W. Bush," katanya kepada CNN.

Sekitar 24 juta warga Irak memenuhi syarat untuk memilih dalam pemungutan suara yang akan diadakan minggu depan pada 12 Mei. Pemilihan akan menjadi yang pertama sejak pemerintah secara resmi mengumumkan kemenangan atas militan ISIS.

0 comments

    Leave a Reply