May 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

OJK-Temasek Kerja Sama Pembangunan SDM Keuangan

iVooxid, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Institute, Yayasan Internasional Temasek dan Sekolah Pelayanan Publik Singapura bekerja sama dalam program lokakarya pembangunan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bidang keuangan.

"Program pembangunan kapasitas telah dirancang untuk memperkuat kelembagaan OJK Institute dengan mengembangkan desain dan keterampilan para fasilitator, membangun pengetahuan, serta pengalaman dalam pengelolaan pembelajaran OJK," ujar Kepala Departemen Learning and Assessment Centre OJK Toto Zurianto di Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Untuk memastikan terwujudnya visi dan misi OJK Institute, beberapa lokakarya keuangan yang dilakukan antara lain desain kurikulum, klinik kajian kurikulum, keterampilan fasilitasi yang efektif, serta studi banding membangun institusi pembelajaran untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam sektor jasa keuangan.

Seluruh lokakarya yang diikuti sekitar 30 pegawai OJK tersebut bertujuan untuk mendukung transformasi organisasi OJK Institute, mengelola perubahan yang kompleks, meningkatkan kinerja organisasi dengan memastikan bahwa setiap SDM berpartisipasi aktif dalam proses kerja.

"Saya berharap program ini akan membuka kesempatan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman antara OJK Institute, Yayasan Internasional Temasek, dan Sekolah Pelayanan Publik Singapura," tutur Toto.

Sementara itu, CEO Yayasan Internasional Temasek Benedict Cheong menegaskan pentingnya lembaga internasional tersebut berinvestasi di Asia, termasuk Indonesia.

Temasek, dalam hal ini, merasa harus terus mengambil peran untuk mendukung pembangunan di Asia.

"Asia sangat kecil dan kita saling terhubung baik secara interaksi perorangan maupun bisnis. Program pertukaran pengetahuan seperti ini sangat baik untuk membangun kepercayaan satu sama lain," kata Cheong.

Tidak hanya dengan Singapura, OJK Institute juga melakukan kerja sama pembangunan kapasitas SDM dengan pemerintah Australia, Korea Selatan, Jepang, serta Asian Development Bank dan International Monetary Fund (IMF).

"OJK harus terbuka terhadap semua pusat keunggulan yang ada karena setiap institusi atau negara memiliki kelebihan tertentu yang harus kita pelajari. Dalam situasi saat ini, OJK ingin memperkuat pengetahuan di bidang fintech (teknologi keuangan) yang merupakan tulang punggung penting dalam pengembangan institusi keuangan," tutur Toto Zurianto. (ant)

0 comments

    Leave a Reply