April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

OJK Minta Perbankan Perbanyak Agen Laku Pandai

iVooxid, Mataram - Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat meminta seluruh industri perbankan di wilayah kerjanya memperbanyak agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (laku pandai).

"Kami minta semua bank membuat dan memperbanyak agen laku pandai, termasuk Bank NTB," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB Yusri di Mataram, Jumat (21/10/2016).

Laku pandai adalah program OJK untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.

Pembentukan agen layanan keuangan tanpa kantor tersebut juga dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, yang baru mencapai 36 persen, sesuai dengan hasil penelitian Global Findex pada tahun 2014.

Yusri menyebutkan jumlah agen laku pandai di NTB lebih dari 700 agen. Namun, baru lima bank yang sudah merekrut agen, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), dan Bank Bukopin.

"Dari 700 agen laku pandai yang sudah ada di NTB, paling banyak dibentuk oleh BRI dan tersebar di 10 kabupaten/kota," ujarnya.

Menurut Yusri, belum seluruh industri perbankan di NTB merekrut agen laku pandai karena pimpinan cabang bank yang beroperasi di wilayah kerjanya belum diinstruksikan oleh direksinya.

"Pembentukan laku pandai di daerah memang tergantung pada arah bisnis kantor pusat," katanya.

Terkait dengan belum adanya agen laku pandai yang dibentuk PT Bank NTB, Yusri mengatakan bahwa perusahaan daerah tersebut harus mempersiapkan terlebih dahulu teknologi informasi yang menopang kelancaran transaksi melalui agen.

Ia mengatakan bahwa transaksi melalui agen laku pandai menggunakan telepon seluler dan mesin electronic data capture (EDC).

Agen laku pandai, lanjut dia, juga lebih diutamakan keberadaannya di lokasi-lokasi yang jauh dari akses layanan perbankan, seperti pelosok desa yang jauh dari perkotaan.

"Agen laku pandai lebih diutama di pelosok desa. Kalau di kota-kota, sudah banyak layanan perbankan yang mudah diakses oleh masyarakat," ucapnya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply