April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Obligasi Domestik Tersandung Momentum Jelang FOMC the Fed

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan pasar obligasi mampu bertahan di zona positif namun tipis seiring imbas kembali melemahnya laju rupiah.

"Pelaku pasar pun sebagian cenderung melakukan aksi jual dengan memanfaatkan kondisi tersebut dan juga diimbangi dengan masih adanya aksi beli," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (19/3/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor, ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 3,43 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -1,46 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 1,19 bps.

"Pergerakan variatif kembali terjadi pada sejumlah seri acuan," ucap Reza.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,08% memiliki imbal hasil 6,07% atau turun -0,002 bps dari sebelumnya di harga 98,07% memiliki imbal hasil 6,06%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,14% memiliki imbal hasil 7,29% atau naik 0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,32% memiliki imbal hasil 7,28%.

Pada Jumat (16/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,13 bps di level 117,56 dari sebelumnya di level 117,72.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,02 bps di level 109,23 dari sebelumnya di level 109,21.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,72% dari sebelumnya di level 6,71% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,85% dari sebelumnya di level 2,83% sehingga spread di level kisaran 386,3 bps lebih rendah dari sebelumnya 387,8 bps.

Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA di mana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,55%-8,60%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,05%-9,06%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,18%-10,28%, dan pada rating BBB di kisaran 12,98%-13,04%.

Pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang masih cenderung variatif memberikan gambaran sikap pelaku pasar dalam merespons sentimen yang ada. "Belum cukup kuatnya sentimen yang ada membuat pelaku pasar cenderung menahan diri," ujarnya.

Apalagi, kata dia, dengan kembali naiknya imbal hasil obligasi AS sebagai antisipasi jelang pertemuan FOMC pekan depan.

"Diharapkan aksi jual dapat mereda agar pasar obligasi dapat kembali menguat, meski tipis. Meski demikian, tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi," pungkas Reza. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply