April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

NYIA Segera Beroperasi: Tak Hanya Bangun Infrastruktur Fisik, Pemerintah Juga Fokus Bangun Kapasitas SDM Lokal

IVOOX.id, Kulon Progo -- Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berjalan sesuai target dan akan mulai beroperasi mulai April 2019, dengan status operasional sebagian.


Selanjutnya NYIA akan selesai dibangun pada Desember 2019 dan mulai beroperasi penuh mulai Januari 2020. Hal ini terungkap saat kunjungan kerja Menko Perekonomian Darmin Nasution ke lokasi pembangunan NYIA pada Sabtu (19/1).


Bandara NYIA nantinya akan menjadi salah satu Bandara terbesar di Indonesia.


Kapasitas penumpangnya 14 juta orang pertahun, 8x lipat lebih banyak dibanding kapasitas bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang sebesar 1,7 juta penumpang pertahun. Selain itu, panjang landasannya mencapai 3.250 m. Runway ini akan mampu melayani hingga jenis pesawat komersil terbesar di dunia sekalipun, seperti Airbus A-380 ataupun Boeing 747 dan 777.


Pembangunan infrastruktur bandara sebagai salah satu komponen utama pendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi memang kerap menimbulkan multiplier effects bagi masyarakat dan daerah sekitarnya, seperti diungkap Menko Darmin, “Kita melihat pembangunan bandara NYIA ini memiliki multiplier effect cukup besar, baik dari akselerasi ekonomi sekitar, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo sendiri telah memasukkan bandara ini dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016.


Setelah itu, pemerintah semakin memperlihatkan keseriusannya untuk mempercepat penyelesaian pembangunan bandara ini dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandara di Kab Kulon Progo DIY.


Pada tahap Operasional Sebagian mulai April nanti, proyek bandara bagian airside telah tuntas 100%.


Sedangkan penyelesaian area landslide, khususnya fasilitas pendukung seperti lahan parkir,dilakukan secara paralel sampai bandara ini dapat beroperasi secara penuh.


Selain itu, pemerintah juga mempermudah akses masyarakat menuju bandara NYIA dengan membangun underpass Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).


“Basic design pembangunannya sepanjang 1.100 meter telah selesai, sementara pembangunan konstruksi sendiri sudah dimulai sejak November 2018,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo.


Pembangunan underpass ini dilakukan oleh PT. WIKA (Persero) sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).


Target pekerjaan underpass JJLS hingga April 2019 adalah interface 1 akses barat, interface akses gedung terminal, dan interface 3 akses timur.


Selain underpass, secara paralel Pemerintah juga menyiapkan beberapa infrastruktur pendukung lain seperti Kereta Api Bandara rute Yogyakarta-NYIA, mobile tower Airnav, ketersediaan air dan listrik.


“Kami berharap pembangunan Bandara NYIA akan menjadi pendorong kegiatan ekonomi di Kulon Progo dan Jawa Tengah,” ujar Darmin saat menutup kunjungan kerja ini.


Peningkatan Kapasitas SDM Lokal Melalui BLK Kulonprogo

Tak hanya ditujukan untuk mempermudah akses bagi masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan bandara NYIA ini juga diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja khususnya bagi masyarakat sekitarnya.


Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal pun menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Dengan pembangunan bandara baru, tentu saja perlu disediakan pula tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan di kawasan Bandara dan sekitarnya.


Untuk itu Pemerintah pun konsisten mengembangkan proses link and match kebutuhan industri dan kualitas SDM melalui pilot project revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di sekitar Bandara NYIA, yakni BLK Kulon Progo.


“Adanya BLK Kulon Progo diharapkan mampu mempermudah proses alih profesi masyarakat yang sebelumnya menjadi petani dan petambak di wilayah yang sudah digunakan untuk pembangunan infrastruktur, untuk menjadi tenaga kerja yang lebih high-skill oriented agar dapat meningkat kesejahteraan mereka secara ekonomi,” tambah Darmin Nasution saat melaksanakan kunjungan kerja ke BLK Kulon Progo, Sabtu (19/1), di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


Program pilot project Revitalisasi BLK di Kulon Progo ini merupakan salah satu inisiatif yang diusulkan sebagai implementasi dari Peta Jalan Kebijakan Pengembangan Vokasi di Indonesia 2017-2025.


Pengembangan pilot project ini didasari oleh:

• Status Bandara NYIA sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)

• Kebutuhan tenaga kerja kebandarudaraan pada tahap operasional sebanyak ±15.000 tenaga kerja.

• Perlunya penyiapan tenaga kerja terampil dan kompeten dalam mendukung operasional Bandara NYIA yang ditargetkan beroperasi pada April 2019.


Sementara itu Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menegaskan bahwa revitalisasi BLK Kulon Progo ini diharapkan mampu mengarahkan kualitas SDM di kawasan Kabupaten Kulon Progo agar siap mengisi lapangan kerja untuk operasional Bandara NYIA.


Caranya, melalui upskilling dan reskilling tenaga kerja. Hal in menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah tak hanya fokus pada bangunan fisik semata, namun juga ditujukan untuk meningkatkan kapasitas SDM dan kesejahteraan masyarakat.


Turut hadir dalam rangkaian kunjungan kerja kali ini, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, Direktur Angkasa Pura I Faik Fahmi, Dirut PT Pembangunan Perumahan Lukman Hidayat, dan unsur Muspida setempat. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply