October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Nusron Tepis Klaim JK Soal Prabowo Emosional dalam Debat

IVOOX.id - Kontroversi seputar debat Capres yang diadakan oleh KPU RI pada Minggu (7/1/2024) masih menjadi sorotan. Pernyataan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, yang menyebut Prabowo Subianto sebagai sosok yang emosional, mendapat respons tegas dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

"Sebetulnya tidak ada emosi di Pak Prabowo itu. Tidak ada emosi di Pak Prabowo. Justru diem dengan kesabarannya, dipojokan, dicacimaki, bahkan dengan sabar diminta buka data alutsista beliau tidak mau karena itu masuk, karena debat kemarin itu disaksikan oleh jutaan orang termasuk disaksikan warga negara asing, maupun intelijen asing," ungkap Nusron dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2024).

Nusron menegaskan bahwa Prabowo Subianto bukanlah sosok yang terpancing dan emosional. Sebaliknya, Prabowo menunjukkan kesabaran dan ketenangan di tengah tekanan dalam debat tersebut.

"Dia tidak terpancing, dan sabar agar tidak mengatakan hal-hal jeroannya tentang dunia pertahanan. Yang itu dipaksa oleh Pak Anies dan Pak Ganjar untuk menyampaikan itu," tambahnya.

Pada debat tersebut, Prabowo Subianto menanggapi pertanyaan seputar kebijakan pertahanan dan keamanan dengan sikap tenang. Namun, Nusron menilai bahwa Prabowo tidak bisa membuka data mengenai alutsista karena itu termasuk dalam ranah rahasia negara.

Nusron juga mengkritik sikap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang menginginkan Prabowo untuk membuka data tersebut di debat secara terbuka.

"Ya diforum ini dibuka katanya, kalau gak disiap gak usah debat kata Pak Ganjar. Itu tidak memungkinkan," ujarnya.

Menurut Nusron, dalam negara demokrasi, konsep defense dan security memerlukan keseimbangan antara ketenangan dan transparansi. Ia juga menyatakan bahwa pertemuan di DPR Komisi 1 biasanya tertutup dan tidak pernah dibuka secara umum.

"Tidak pernah ada sidang di DPR Komisi 1 dengan Kemhan itu terbuka secara umum. Pasti tertutup, dan yang meminta tertutup itu anggota DPR sendiri cek jejak digitalnya itu. Dan termasuk partai pendukung Pak Ganjar dan Pak Anies yang minta itu tertutup," jelasnya.

Nusron menyimpulkan bahwa debat Capres yang diharapkan sebagai wadah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, seharusnya tidak mencampuradukkan ranah demokrasi dengan kepentingan tertentu yang mungkin kurang etis. Ia juga menyoroti pernyataan yang dianggap tidak etis dalam debat yang dapat berdampak pada hubungan diplomasi dengan negara lain.

0 comments

    Leave a Reply