April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Finalis Miss Universe Selandia Baru, Nurul Shamsul, Cantik dengan Fokus ke Bugar Bukan Diet

IVOOX.id, Jakarta - Nurul Shamsul (20) baru-baru ini jadi buah bibir warganet setelah diumumkan sebagai perempuan berhijab (berkerudung) pertama yang menjadi finalis 20 besar ajang Miss Universe Selandia Baru 2018. Untuk menjaga kecantikan kulitnya, Nurul tetap makan apa saja dan tidak fokus untuk mengurangi berat badan, tetapi lebih fokus ke kebugaran tubuh.

Menurut Nurul, ada banyak faktor yang membuat seseorang disebut cantik. Dengan kecantikan, jelas dia, ada pada rasa percaya diri serta penghargaan dan kecintaan pada diri sendiri. Meski menganggap kecantikan luar bukan satu-satunya hal penting, bukan berarti ia abai dalam menjaga kesehatan kulit. Bahan-bahan alami jadi andalannya. Kadang ia membuat sendiri masker dari bahan yang bisa didapat di dapur, seperti tomat dan madu. Ia percaya kesehatan kulit juga bersumber dari asupan makanan bergizi, tapi diet tidak ada dalam kamusnya.

“Saya makan apa pun yang saya mau, mungkin saya tidak fokus ingin mengurangi berat badan, hanya fokus bahwa saya ingin bugar," kata Nurul yang selalu berusaha rutin berolahraga di gym atau berjalan-jalan menikmati alam Selandia Baru kepada Antara, beberapa waktu lalu. “Tapi saya bukan perempuan sporty, saya tidak suka lari, mungkin sudah lima tahun tidak lari. Bukan karena sibuk, tapi memang tidak suka," lanjut Nurul, lalu tertawa.

Nurul adalah gadis berdarah Indonesia-Malaysia. Ibunya yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah, pindah ke Malaysia sejak batita. Sementara ayahnya berasal dari Ipoh, Perak, Malaysia.

Perempuan bernama lengkap Nurul Zuriantie Shamsul ini lahir di Banda Baru, Ampang, Selangor, Malaysia, pada 5 Agustus 1997. Ketika Nurul berumur lima tahun, orangtuanya membawa dia pindah ke Selandia Baru. Di Negeri Kiwi, pemilik nama panggilan Yanti itu mempelajari bahasa Inggris, salah satunya lewat puisi yang kini punya tempat istimewa di hatinya. “Hobi saya menulis puisi," kata Nurul, yang karyanya juga sudah diterbitkan di New Zealand Poetry ketika ia berusia 17 tahun.

Puisi berjudul "The Liberation of Wine" berisi keinginannya sebagai muslimah untuk mendobrak stereotipe masyarakat Barat dan memberikan sudut pandang berbeda mengenai Islam. Dalam hal ini, kerudung baginya tidak mengekang, melainkan membebaskan. Kalimat dalam puisi itu akhirnya menjadi nama blog Nurul, The Girl In The Wine Red Scarf.

Nurul, yang juga aktivis hak asasi manusia, kini mengambil jurusan psikologi dengan minor kebijakan sosial di Universitas Waikato, Selandia Baru. Pencinta soto ayam itu bercita-cita mengambil gelar master di bidang community psychology demi membantu memberdayakan masyarakat sekitar.

Penyuka musik rap dan hip-hop itu juga bukan penggemar berat rias wajah. Gadis yang baru belajar merias diri ketika menjadi mahasiswi itu lebih suka riasan tipis.

Biasanya kontes kecantikan diikuti oleh mereka yang sudah tak asing dengan dunia modeling. Tapi Nurul mengaku tidak pernah sekalipun belajar modeling. Sepatu hak tinggi juga merupakan barang baru bagi penggemar film "Jumanji" dan "Mean Girl" itu.

Sebelum mengikuti Stiletto Camp dari Miss Universe Selandia Baru, Nurul sama sekali tidak bisa mengenakan sepatu hak tinggi. Semenit saja terasa menyiksa baginya. Tapi setelah belajar berjalan menggunakannya di kamp tersebut, sepatu berhak tinggi bukan lagi hal mengerikan baginya. (luthfi ardi)

0 comments

    Leave a Reply