April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Neraca perdagangan Juni Surplus USD1,74 miliar

IVOOX.id, Jakarta - Neraca perdagangan Juni lalu mencatat surplus sebesar USD1,74 miliar, dipacu penurunan ekspor secara bulanan (mtm) sebesar 19,80 persen menjadi USD13 miliar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (16/7), menyebutkan penurunan ekspor paling tajam terjadi sektor non migas yaitu turun 22,57 persen dibandingkan Mei 2018 (mtm), sedangkan ekspor migas naik 4,67 persen. Sementara untuk catatan impor terjadi penurunan yang jauh lebih tinggi yaitu 36,27 persen (mtm) menjadi USD11,26 miliar.

Impor migas maupun non migas pada Juni mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Impor migas turun dari USD2,86 miliar menjadi USD2,12 miliar dan impor non migas turun dari USD14,80 miliar menjadi USD9,14 miliar.

Kepala BPS, Suharyanto, menilai lumrah terjadinya penurunan baik ekspor maupun impor pada bulan Juni, mengingat dalam tiga tahun terakhir pada periode Juni terjadi libur panjang lebaran sehingga aktifitas usaha dan kantor pemerintahan tutup. Sementara aktifitas ekspor-impor sebulan sebelum libur Lebaran terjadi kenaikan lantaran untuk stok selama libur panjang Lebaran.

"Neraca perdagangan pada Juni kemarin alhamdulillah surplus USD1,74 miliar, bahwa surplus ini berasal dari surplus non migas USD2,14 miliar tetapi kemudian terkoreksi oleh defisit untuk migas terutama hasil minyak. Melihat patern sebelumnya kita harap akan surplus di bulan-bulan berikutnya," papar Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/7).

Suhariyato menambahkan untuk kinerja ekspor secara kumulatif dari Januari - Juni 2018 terjadi kenaikan sebesar 10,03 persen dari USD80 miliar menjadi USD88,02 miliar. Peningkatan ekspor secara kumulatif tersebut didominasi oleh produk non migas yang mencapai USD79,38 miliar atau naik 9,66 persen dari periode yang sama di tahun 2017 yang hanya USD72,39 miliar.

Sementara untuk impor kumulatif, juga mengalami peningkatan 23,10 persen dari USD72,33 miliar di tahun 2017 menjadi USD89,04 miliar. Sumbangan terbesar dari impor selama semester I 2018 ini juga terjadi dari sektor non migas yang mencapai USD75 miliar atau naik 23,54 persen dari USD60,71 miliar.

"Secara kumulatif Januar - Juni, kita masih defisit sebesar USD1,02 miliar, karena sejak awal tahun kita defisit kecuali Maret dan Juni. Defisit terjadi karena non migas masih surplus tapi impor migas kita luar biasa jadi tidak mampu topang ekspor non migas."

0 comments

    Leave a Reply