May 16, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Neraca Migas Terus Diperbaiki

IVOOX.id, Jakarta -- Kendati telah mengalami surplus, pemerintah tetap berkomitmen memperbaiki neraca perdagangan. Salah satunya ialah melalui program mandatori B-20 (penggunaan 20% minyak sawit dalam bahan bakar). Program ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan pada impor migas.


Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengungkapkan, selain B-20, ada dua cara lain yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki neraca perdagangan, khususnya di sektor migas. “Jadi, kita update tadi berapa dampak dari B-20 ini,” kata Arcandra seusai rapat di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, tadi malam. Selain B-20, kata dia, cara lainnya untuk memperbaiki neraca dagang di sektor migas ialah melihat dampak dari entitlement kontraktor asing yang sudah melakukan kontrak dengan PT Pertamina untuk dibeli crude-nya.


Selain itu, kata dia, dampak dari pemasokan marine fuel oil (MFO) dari Pertamina kepada beberapa badan usaha, seperti PT Vale Indonesia Tbk dan PT AKR Corporindo Tbk. “MFO dari beberapa kontraktor itu diimpor. Sekarang cukup dipenuhi oleh hasil kilangnya Pertamina.”


Dalam waktu dekat, kata Arcandra, baik AKR maupun Vale akan membeli MFO dari Pertamina. “Ada Vale, ada AKR impor MFO dan itu insya Allah bulan April ini, AKR sudah mulai membeli dari Pertamina. Sebentar lagi Vale juga akan membeli MFO dari Pertamina,” terangnya.


Untuk diketahui, neraca perdagangan Indonesia Februari 2019 mengalami surplus sebesar US$329,5 juta. Ini merupakan kali pertama neraca dagang mengalami surplus setelah empat bulan terakhir selalu defisit. Surplus kali ini salah satunya disebabkan mulai menurunnya impor di sektor migas yang mencapai 6,28%, dari US$1,66 miliar menjadi menjadi US$1,55 miliar pada Januari 2019. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply