April 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Nelayan Diimbau Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan

IVOOX.id, Yogyakarta – Masyarakat, khususnya nelayan diminta waspada, karena diperkirakan masih terjadi gelombang tinggi  di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta 

"Gelombang laut masih kategori tinggi, antara 3 hingga 5 meter," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisik (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiono,  di Yogyakarta, Sabtu (28/7), seperti dilansir Antara.

Joko mengatakan berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terakhir pada 27 Juli 2018 pukul 16.30 WIB masih terpantau badai tropis Jongdari dengan tekanan 965 hekto pascal (hPa) di belahan bumi utara yakni di Samudera Pasifik.

Badai tropis tersebut, kata dia, bergerak ke timur laut Filipina dengan kecepatan 22 kilometer (km) per jam.

Selain itu, lanjut dia, di belahan bumi selatan di Samudera Hindia, tepatnya di sebelah barat Australia juga masih terpantau pusat tekanan udara tinggi dengan tekanan mencapai 1.024 hPa.

Kondisi tersebut, menurut Joko, menimbulkan perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi bagian utara dan selatan sehingga berdampak pada peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km per jam dan peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta.

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia berharap para nelayan untuk sementara waktu agar tidak melaut.

"Kepada wisatawan dihimbau untuk tidak mandi di laut hingga tinggi gelombang laut kondusif kembali," kata dia. Mengacu perkiraan BMKG Yogyakarta, tinggi gelombang di perairan selatan DIY Sabtu (28/7) tinggi gelombang pada kisaran 3,0 meter hingga 5,0 meter, selanjutnya pada Minggu (29/7) tinggi gelombang pada kisaran 3,5 meter hingga 5,0 meter, Senin (30/7) tinggi gelombang pada kisaran 3,0 meter hingga 5,0 meter dan Selasa (31/7) tinggi gelombang pada kisaran 2,0 meter hingga 3,0 meter.

Menurut Joko, perkiraan tersebut tidak menutup kemungkinan masih bisa berubah. Hingga saat ini, petugas di Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta terus melakukan pemantauan 24 ja

0 comments

    Leave a Reply