Nantikan Kebijakan Suku Bunga Selandia Baru, Pasar Asia Pasifik Dibuka Beragam

IVOOX.id, Tokyo - Bursa saham di Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Rabu pagi saat investor menantikan keputusan suku bunga Reserve Bank of New Zealand.

Di Jepang, Nikkei 225 duduk di bawah garis datar pada awal perdagangan sementara indeks Topix melayang sedikit lebih tinggi.

Pemerintah Jepang pada hari Selasa memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan daerah lain hingga 12 September, kantor berita lokal Kyodo News melaporkan.

Kospi Korea Selatan naik 0,14%. Di Australia, S&P/ASX 200 tergelincir 0,44%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,16% lebih rendah.

Keputusan suku bunga RBNZ ke depan

Reserve Bank of New Zealand akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 10:00 pagi HK/SIN pada hari Rabu.

Bank sentral Selandia Baru bisa menjadi ekonomi pertama di Asia-Pasifik yang menaikkan suku bunga. Namun, ketidakpastian seputar pengumuman setelah penemuan satu kasus Covid di Auckland mendorong perdana menteri Selandia Baru untuk mengumumkan penguncian nasional.

Menjelang keputusan itu, dolar Selandia Baru diperdagangkan pada $0,6923, menyusul penurunan dari atas $0,696 kemarin.

Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average turun 282,12 poin menjadi 35.343,28 sementara S&P 500 tergelincir 0,71% menjadi 4.448,08. Nasdaq Composite turun 0,93% menjadi 14.656,18.

Mata uang dan minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,142 setelah lompatan baru-baru ini dari bawah 92,8.

Yen Jepang diperdagangkan pada 109,56 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 109,5 yang terlihat terhadap greenback kemarin. Dolar Australia berada di $0,7252 karena berjuang untuk pulih setelah jatuh dari atas $0,732 awal pekan ini.

Harga minyak sedikit lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan minyak mentah berjangka Brent melayang di atas garis datar, diperdagangkan pada $69,05 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik fraksional menjadi $66,62 per barel.(CNBC)