March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Minim Katalis, Laju Pasar Obligasi masih Terancam

IVOOX.id, Jakarta - Masih adanya sentimen dari pelemahan rupiah membuat laju pasar obligasi berkutat dalam tren pelemahannya, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 5,23 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 5,52 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,19 bps.

"Kembalinya aksi jual membuat sejumlah seri obligasi berada di zona merah," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 97,75% memiliki imbal hasil 6,14% atau naik 0,06 bps dari sebelumnya di harga 98,00% memiliki imbal hasil 6,08%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,38% memiliki imbal hasil 7,37% atau naik 0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 101,55% memiliki imbal hasil 7,35%.

Pada Rabu (7/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,14 bps di level 117,26 dari sebelumnya di level 117,42.

Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,17 bps di level 109,17 dari sebelumnya di level 109,36.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,67% dari sebelumnya di level 6,71% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,89% dari sebelumnya di level 2,88% sehingga spread di level kisaran 377,6 bps lebih rendah dari sebelumnya 382,7 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif naik seiring kembali adanya aksi jual. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA di mana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,45%-8,52%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,03%-9,04%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,10%-10,15%, dan pada rating BBB di kisaran 12,95%-13,06%.

Pergerakan pasar obligasi cenderung masih melemah meski kenaikan imbal hasil obligasi AS mulai terbatas. "Pelaku pasar masih akan cenderung melakukan aksi jual seiring masih minimnya sentimen positif dari dalam negeri," ujarnya.

Diharapkan mulai membaiknya pergerakan obligasi AS dapat memberikan imbas positif pada pergerakan obligasi dalam negeri. "Tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply