October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Miliki Kantor Cabang di Pelosok Negeri, Pos Indonesia Buka Kran Kerja Sama Pemanfaatan Aset

IVOOX.id, Bandung - Tidak ada yang menyangkal, PT Pos Indonesia memiliki kekuatan jaringan yang nyaris hadir di semua pelosok negeri. Jaringannya begitu luas, tak hanya menyentuh Pulau Jawa saja, tetapi hingga pelosok Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan lainnya.

Kekuatan jaringan ini tak bisa dilepaskan dari keberadaan Pos Indonesia yang hadir di Indonesia sejak 274 tahun silam. Di mana, jaringan kantornya telah mulai dibangun oleh Belanda. Bahkan, posisinya berada di tempat strategis berdekatan dengan alun alun, pusat pemerintahan, dan lainnya.s

Pada zaman Ordebaru, Presiden Soeharto bahkan berkomitmen menghadirkan Kantor Pos di semua kecamatan. Misinya, satu kecamatan satu Kantor Pos. Lantaran saat itu Pos dianggap sebagai tulang punggung distribusi dan komunikasi antar daerah.

Dahulu, saking strategisnya keberadaan Kantor Pos, hampir semua aktivitas ekonomi yang mengandalkan distribusi dan jangkauan luas, memanfaatkan kantor Pos. Kantor Pos menjadi pusat tempat pembayaran, distribusi bantuan dan beasiswa, dan lainnya.

"Tapi sekarang ketika teknologi telah berkembang pesat, orang tidak lagi datang ke Kantor Pos. Mereka bisa transaksi via online. Misalnya pembayaran pakai PGM (Pos Giro Mobile). Kirim barang juga bisa online lewat QPOSinAja," kata Vice Presiden Marketing PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta.

Menurut Tata, Pos Indonesia saat ini tidak memerlukan banyak space untuk mengelola jasa kiriman. Pos Cabang Bandung bila dulu melayani hingga 45 loket, kini cukup lima loket. Begitupun kantor Pos lainnya, sehingga banyak space yang bisa dimanfaatkan.

Salah satu konsep pemanfaatan aset Pos Indonesia yang bisa digarap adalah full filment atau menyewakan gudang atau space. Ini bisa dipakai para seller untuk stokis produk untuk pengembangan produk di daerah. Jadi ketika di setip daerah ada stokis, ongkos kirim akan jauh lebih murah.

Pos Indonesia juga menyediakan aplikasi Werehouse Management Sistem (WMS). Pelaku usaha, nantinya tinggal memantau ketersediaan barang di setiap kantor Pos menggunakan aplikasi ini.

"Jadi seller bisa mengontrol ketersediaan barangnya dari mana saja. Dia pun tidak perlu punya orang di Kantor Pos. Karena barangnya sudah terdata. Jadi nanti kurir kami tinggal ambil barangnya saja dan langsung didistribusikan kepada pembeli," katanya.

Konsep kedua yang bisa ditawarkan Pos Indonesia untuk pemanfaatan aset adalah kerja sama bisnis offline to online (O2O). Di mana, para pelaku usaha seperti UMKM bisa memanfaatkan cabang Pos untuk mendisplay barangnya.

"Misalnya mereka yang jualan fesyen bisa mendisplay barangnya di Kantor Pos. Jadi jualan online, tapi contoh ofline-nya juga ada. Kalau mau beli, tinggal tembak barcode-nya, nanti otomatis terhubung dengan sistem," jelas Tata.

Menurut dia, konsep seperti ini akan sangat menguntungkan pelaku usaha. Karena tidak sedikit konsumen yang mesti melihat barang secara fisik, sebelum membeli. Pengusaha tidak perlu investasi buka toko di semua wilayah, tetapi cukup memanfaatkan Cabang Pos Indonesia yang jumlahnya lebih dari 4.000 itu.

Pada saat ini, pemanfaatan aset Pos Indonesia yang bisa digarap adalah full filment atau menyewakan gudang atau space terdapat di 3 kota yakni : Surabaya, Malang dan Palembang dan akan menyusul di kantorpos kota-kota lainnya.

0 comments

    Leave a Reply