May 21, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Migas Genjot Impor Banten 2,4%

iVOOXid, Serang - Kenaikan impor migas selama Juli 2017 sebesar 35,97 persen mendorong impor Banten naik 2,49 persen dari data pada bulan sebelumnya sebesar 817,81 juta dolar AS atau menjadi 838,16 juta dolar AS.

"Impor migas naik 35,97 persen menjadi 275,37 juta dolar AS dari sebelumnya mencapai 202,52 juta dolar AS, sementara impor nonmigas turun 8,53 persen dari 615,28 juta dolar AS menjadi 562,79 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Senin (18/9/2017).

Peningkatan impor migas merupakan akibat dari naiknya nilai impor untuk komoditas hasil minyak pada bulan Juni 2017. Hal ini mengingat untuk gas dan minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor.

Dibanding bulan yang sama pada tahun lalu, nilai impor Juli 2017 mengalami peningkatan 60,69 persen. Penyebabnya adalah kenaikan nilai impor nonmigas sebesar 34,87 persen dan diperkuat oleh nilai impor migas yang naik hingga 164,02 persen dari data Juli 2016.

Khusus impor migas, pergerakan nilai impor disebabkan oleh perubahan nilai impor pada komoditas hasil minyak mengingat untuk migas yang lain tidak tercatat adanya kegiatan impor.

Soebeno mengatakan bahwa peran impor komoditas nonmigas pada kumulatif Juli 2017 masih sangat dominan, yaitu 70,90 persen. Dominasi komoditas nonmigas juga dapat dilihat dari perannya terhadap impor pada bulan Juni dan Juli 2017 yang secara berturut-turut tercatat sebesar 71,47 persen dan 70,90 persen.

Jika dibanding dengan periode Januari s.d. Juli 2016, impor Banten periode yang sama pada tahun 2017 meningkat 35,58 persen. Peningkatan tersebut disebabkan oleh impor komoditas migas yang mengalami peningkatan hingga 74,38 persen dan didukung oleh komoditas nonmigas yang naik sebesar 24,24 persen.

Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada bulan Juli 2017 dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya, kata Soebeno.

Perubahan impor migas dan nonmigas, menurut dia, sepertinya tidak dipengaruhi oleh depresiasi yang rupiah terhadap dolar AS. Namun, khusus impor migas, perubahannya diduga terkait erat dengan pergerakan harga yang terjadi pada komoditas ini di pasar perdagangan internasional, katanya.

"Impor kedua komoditas ini 1 bulan ke depan diprediksi akan kembali meningkat seiring dengan kurs rupiah terhadap dolar AS yang cenderung stabil dibanding Juli 2016. Di sisi lain, harga komoditas migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan cenderung stabil, bahkan akan mengalami penurunan walaupun tidak signifikan," kata Soebeno.

Nilai impor nonmigas terbesar Juli 2017 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 188,55 juta dolar AS, disusul oleh gandum-ganduman serta gula dan kembang gula dengan nilai impor masing-masing sebesar 73,39 juta dolar AS dan 69,14 juta dolar AS.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada bulan Juli 2017 adalah Thailand dengan nilai impor sebesar 95,88 juta dolar AS, diikuti oleh Australia sebesar 91,66 juta dolar AS.

Sementara itu, impor nonmigas dari ASEAN mencapai 230,37 juta dolar AS. (ant)

0 comments

    Leave a Reply