April 19, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Emiten Konsumer

Mi Instan Indonesia Pikat Pengunjung Pameran Thessaloniki

iVooxid, London - Mi instan Indonesia berhasil menarik minat pengunjung pameran dagang internasional "81st Thessaloniki International Fair" (TIF).

Sebanyak 3.000 "paper cup" terbagi habis selama pameran yang berlangsung di TIF Helexpo, Thessaloniki di Yunani. Paviliun Indonesia juga mengadakan demo "cooking" atau masak diikuti dengan penyajian mi goreng secara cuma-cuma di stan Indonesia yang berhasil menarik minat pengunjung selama pameran sembilan hari, demikian Sekretaris Pertama fungsi Pensosbud KBRI Athena, John Admiral kepada Antara London, Rabu (21/9/2016).

Pameran dagang internasional "Thessaloniki International Fair" (TIF) pertama kali diadakan tahun 1926 berlangsung dari 10 hingga 18 September, merupakan ajang pameran dagang terbesar di Mediterania dan Balkan.

TIF dikenal sebagai lokasi pertama kali diperkenalkan minuman kopi dingin "Frappe" pada 1957. Tonggak sejarah lain adalah upaya promosi perusahaan "Life Savers" melalui pembagian permen gratis mengakibatkan para pengunjung rela mengantre.

Tak dinyana pada TIF 2016, kejadian serupa terulang, dengan antrean panjang di depan "booth" Indonesia di paviliun No. 16.

Pada demo masak diikuti dengan penyajian mi goreng secara cuma-cuma di stan Indonesia berhasil menarik minat pengunjung. Sebanyak 3.000 "paper cup" terbagi habis selama pameran sembilan hari tersebut.] "Satu kali antrean bisa mencapai 15-20 orang. Itu pun banyak yang tidak kebagian," tutur Regional Manager International Operations Division Indofood, William Ho.

Manajer International Exhibitions and Eastern Macedonia Thrace TIF Helexpo, Lila Anastadiadou mengungkapkan Booth Indonesia menjadi "buah bibir" warga Thessaloniki selama seminggu terakhir dan pemikat TIF 2016.

Selain produk makanan, stan Indonesia juga memamerkan produk Indonesia lainnya seperti furniture dan "handicraft" atau kerajinan tangan.

PT Indofood Sukses Makmur, PT Mayora Indah dan PT Sayap Mas Utama (Wings Group) secara khusus digandeng KBRI Athena untuk mendorong ekspor produk Indonesia ke Yunani.

Saat ini produk makanan Indonesia, khususnya mi instan, telah beredar di toko-toko di Athena maupun Thessaloniki dengan jumlah terbatas dan mengandalkan pasokan dari Belanda.

Animo pengunjung terhadap sampel mi goreng turut memikat para pelaku bisnis Yunani. Tak kurang dari 10 perusahaan Yunani menjajaki kemungkinan impor mi instan dari Indonesia.

Salah satunya adalah distributor utama produk makanan Asia bagi dua "retail chain" raksasa Yunani, yakni Sklavenitis dan AB Vasilopoulos. Diharapkan pada awal 2017, produk makanan instan Indonesia telah beredar di seluruh "supermarket" atau pasar swalayan di Yunani.

Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Athena, Bharata mengungkapkan Yunani patut dipertimbangkan sebagai alternatif lokasi pembangunan pabrik produk mi instan Indonesia untuk pasar Eropa. (ant)

0 comments

    Leave a Reply