April 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Meski Tersandung Kasus Suap, Proyek Meikarta Lanjut: Klaim Lippo Cikarang

IVOOX.id, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menyatakan akan terus mengembangkan proyek Meikarta, kota yang indah dan lengkap dengan fasilitas. Meski, proyek tersebut saat ini tersandung kasus suap perizinan yang menyeret sejumlah petinggi Lippo Group.

Presiden Direktur LPCK Simon Subiyanto di Jakarta, Sabtu (27/10), saat menyampaikan paparan kinerja perusahaan, mengungkapkan saat ini Meikarta telah memulai penyerahan fisik sebanyak 863 unit apartemen dengan nilai Rp709 miliar tepat waktu, untuk tahap awal akan dibangun enam menara di Meikarta CBD.

"Lokasi kami yang berada di koridor timur yang sudah bertumbuh dan dikelilingi industri besar seperti Deltamas, Jababeka, MM2100, dan lainnya menjadi nilai tambah termasuk kemajuan proyek nasional yang diprakarsai pemerintah pusat seperti kereta ringan (LRT), kereta cepat, jalan tol layang Jakarta-Cikampek," jelas dia, dikutip Antara.

Perusahaan sebagai anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk, lanjut Simon, juga telah membangun lebih dari 17.192 rumah, dengan populasi 51.250 penduduk dan 500.500 orang yang bekerja setiap hari untuk 1.200 perusahaan manufaktur yang tersebar di seluruh kawasan industri Lippo Cikarang.

Pada bagian lain, Simon menyatakan kenaikan pendapatan pada kuartal kedua 2018 sebesar 37 persen atau Rp1,15 triliun dibandingkan periode sama 2017.

"Meskipun pendapatan sektor perumahan dan apartemen yang mewakili 46 persen dari total pendapatan turun 16,5 persen menjadi Rp530 miliar, namun pendapatan berulang (recurring) menyumbang 13 persen atau naik 14,8 persen mencapai Rp137 miliar serta sektor industri dan komersial yang berkontribusi 41 persen yang juga naik mencapai Rp466 miliar," kata Presiden Direktur LPCK Simon Subiyanto di Jakarta, Sabtu (27/10), saat menyampaikan paparan kinerja perusahaan.

Sedangkan untuk laba kotor mengalami kenaikan sebesar 66 persen mencapai Rp646 miliar dan laba bersih meningkat lebih dari sembilan kali lipat yang disumbang dari dekonsolidasi anak usaha PT Mahkota Sentosa Utama sebesar Rp2,35 triliun.

Untuk total aset, lanjutnya, turun dari Rp12,4 triliun pada 31 Desember 2017 menjadi Rp9,7 triliun pada 30 Juni 2018.

Simon juga mengatakan, jajaran manajemen dan karyawan LPCK akan terus berkerja keras dalam menghadapi tantangan seiring turunnya pertumbuhan ekonomi mikro di Indonesia, sehingga membuat daya beli konsumen melemah dan ditambah dengan meningkatnya persaingan di sektor pasar properti.

0 comments

    Leave a Reply