Meski Hyundai Membantah, Menperin Bilang Hyundai Punya Rencana Investasi Mobil Listrik di RI

IVOOX.id, Tokyo - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengklaim industri otomotif asal Korea Selatan Hyundai memiliki rencana investasi pengembangan mobil listrik di Indonesia dan pihaknya akan mengawal hal itu.

Klaim Agus disampaikan hanya dua hari setelah pihak Hyundai membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait penandatanganan kesepakatan investasi mobil listrik senilai US$1 miliar atau Rp14 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Head of Global PR Hyundai Motor Company KS Kim mengungkapkan perusahaannya saat ini tengah mengevaluasi kondisi kapasitas produksi secara global. "Namun, belum ada keputusan yang dibuat sampai saat ini terkait penambahan fasilitas produksi baru di kawasan (Asia Tenggara), termasuk Indonesia," ujar Kim melalui pernyataan tertulis, Jumat (15/11).

Kim menekankan perusahaan bakal mengumumkan secara resmi jika keputusan terkait rencana penambahan pabrik perakitan apapun sudah final.

Sebelumnya, Luhut menyebut penandatanganan tersebut akan diteken di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan sekitar 25-26 November 2019. Rencananya, pabrik itu akan berada di atas lahan 600 hektare di dekat Karawang. "Mereka sudah saya minta pakai bahan dari Morowali. Kemudian ban mobil, pesawat terbang, karet dari kita. Sekarang Dunlop, sudah. Jadi nanti semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia pakai karet ban dari karet kita," kata Luhut, dikutip CNN Indonesia.

Klaim Agus

“Kami akan kawal rencana investasi Hyundai untuk pembangunan pabrik baru, mengarahnya pada electric vehicle (ev) itu pada tahap dua, ini cukup menjanjikan,” kata Menperin ditemui di Tokyo, Minggu (17/11) dikutip Antara, menjelang kunjungan kerjanya ke Korea Selatan untuk bertemu sejumlah industri, termasuk direksi Hyundai.