October 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Meski Corona Bereskalasi, KemendagTak Revisi Target Pertumbuhan Ekspor Nonmigas

IVOOX.id, Jakarta - Meski ada eskalasi penyebaran virus corona atau COVID-19, Kementerian Perdagangan menyatakan target pertumbuhan ekspor nonmigas nasional pada tahun 2020 tidak berubah atau dikoreksi turun.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan merebaknya wabah COVID-19 ini memang berdampak luas tidak hanya pada masalah kesehatan, tetapi juga perdagangan.

Namun demikian, pemerintah tetap realistis menetapkan target pertumbuhan ekspor sesuai RPJMN 2020—2024 yang telah ditetapkan Pemerintah melalui Bappenas/Kementerian PPN. Target pertumbuhan ekspor nonmigas ditetapkan sebesar 5,2 persen atau tumbuh 163,1 miliar dolar AS.

"Kita harus realistis, sementara itu kita tetap target ekspornya atau target peningkatannya tidak kita ubah, seperti yang diamanatkan dalam RPJMN oleh Bappenas," kata Oke ditemui setelah Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, Rabu (11/3), dikutip Antara.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan target pertumbuhan ekspor nonmigas telah ditetapkan sebesar 5,2 persen meskipun Indonesia menghadapi ketidakpastian perekonomian global dan merebaknya wabah COVID-19 pada awal tahun 2020.

Pada RPJMN ini telah ditetapkan beberapa target. Pertama, target neraca perdagangan pada 2020 surplus sebesar 0,3 miliar dolar AS dan meningkat menjadi 15 miliar dolar AS pada 2024.

Kedua, ekspor barang dan jasa tahun 2020 tumbuh 3,9 persen menjadi sebesar 213,9 miliar dolar AS dan pada 2024 tumbuh 6,2 persen menjadi 261,7 miliar dolar AS.

Ketiga, ekspor nonmigas pada 2024 tumbuh sebesar 9,8 persen atau sebesar 221,4 miliar dolar AS. Keempat, PTA/FTA/CEPA yang disepakati, yaitu menjadi 20 kesepakatan pada tahun 2020 dari 14 kesepakatan yang telah terealisasi sampai dengan tahun 2019.

"Kemendag tetap optimis target ekspor nonmigas 2020 dapat tercapai. Untuk itu, Kemendag akan bekerja lebih keras lagi dan tidak normatif serta menjaga implementasi kebijakan impor dilakukan secara lebih selektif untuk tujuan penguatan industri nasional dan ekspor," kata Mendag Agus.

0 comments

    Leave a Reply