October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tingkat Ketimpangan Gender di Jabar Masih Tinggi

IVOOX.id - Jawa Barat (Jabar) mengalami penurunan ketimpangan gender di atas angka nasional sejak 4 tahun terakhir. Pada 2020, Indeks Pembangunan Gender di Jabar mencapai 89,20 point, di tahun selanjutnya naik menjadi 89,36 point dan berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 Jawa barat mencapai 89,80 point.

Meskipun mengalami kenaikan, berdasarkan data BPS Jabar, tingkat ketimpangan gender di Indonesia khususnya di Jabar masih tergolong tinggi,

Hal tersebut dikemukakan Puji Ismartini selaku Deputi Bidang Statistik distribusi dan jasa BPS Jabar. Ia menjelaskan salah satu indkator terkait tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), laki-laki sebanyak 83,87 point sedangkan perempuan hanya 53,41 point.

“Ketimpangan Gender di Indonesia ini sejak 5 tahun terakhir secara konsisten menurun ya, sejak tahun 2018 hingga tahun 2022 indeks ketimpangan gender berkurang sebesar 0,040 atau rata-rata turun 0,01 point pertahun. Hal tersebut menandakan kalau ketimpangan gender semakin mengecil atau kesetaraan semakin membaik,” ujar Puji Ismartini dalam keterangan resmi BPS Jabar, Selasa (1/8/2023).

Indeks ketimpangan gender ini mengukur 3 dimensi, yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan genderdan juga pasar tenaga kerja, dan indikator pengukuran kesehatan reproduks. Hal itu meliputi proporsi perempuan yang melahirkan anak lahir dan hidup tidak di fasilitas kesehatan dan proporsi perempuan 25-49 yang saat melahirkan anak lahir dan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun.

Adapun indikator pengukuran pemberdayaan meliputi persentase anggota legislatif dan persentase penduduk dengan pendidikan minimal SMA.

Selain itu, indikator pengukuran pasar tenaga kerja meliputi tingkat partisipasi angkatan kerja, semakin kecil nilai ketimpangan gender maka semakin rendah ketimpangan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan.

IKG merupakan indikator pendukung pembangunan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada isu gender.

0 comments

    Leave a Reply