May 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Meski Ada Sentimen Defisit Perdagangan, Rupiah Menguat 26 Poin

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ini menguat sebesar 26 poin ke posisi Rp14.581 dibandingkan sebelumnya Rp14.607 per dolar AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong di Jakarta, Senin (17/12), mengatakan sebagian pelaku pasar uang masih merespons positif fundamental ekonomi nasional sehingga rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS.

"Pasar masih merespons data ekonomi seperti terjaganya inflasi, cadangan devisa meningkat, serta sejumlah paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengakui, penguatan rupiah masih dibatasi oleh data neraca perdagangan Indonesia November 2018 yang dirilis hari ini (17/12).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada November 2018 mengalami defisit tertinggi sepanjang tahun 2018, yaitu sebesar 2,05 miliar dolar AS yang dipicu oleh defisit sektor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 1,46 miliar dolar AS dan 0,58 miliar dolar AS.

Baca juga: November merupakan defisit tertinggi sepanjang 2018

"Pergerakan rupiah relatif terbatas, neraca perdagangan yang defisit bisa memicu defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bertambah," katanya, dikutip Antara.

Di sisi lain, lanjut dia, situasi global juga penuh dengan ketidakpastian mengenai perang dagang, dimana data ekonomi China mengalami perlambatan.

"China sebagai salah satu mitra dagang kita, kalau ekonomi mereka terhambat, sedikit atau banyak kita juga terkena imbasnya," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (17/12), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.617 dibanding sebelumnya (14/12) di posisi Rp14.538 per dolar AS.

0 comments

    Leave a Reply