April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Menurun di Otomotif dan Agribisnis, Laba Astra Anjlok 2%

IVOOX.id, Jakarta - Penurunan kinerja di segmen otomotif dan agribisnis membuat laba bersih PT Astra International Tbk (ASII) pada kuartal I 2018 turun 2 persen menjadi Rp4,98 triliun, dibandingkan periode yang sama 2017 yang sebesar Rp5,078 triliun.

Presiden Direktur Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (24/4) mengakui perseroan mengalami penurunan kinerja pada sebagian segmen bisnisnya, khususnya pada segmen otomotif dan agribisnis, dengan penurunan yang lebih tinggi dari pada peningkatan kinerja pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.

"Grup Astra diperkirakan akan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil, sementara persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat," papar Prijono.

Pada kuartal pertama 2018, ia memaparkan, laba bersih dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup meningkat sebesar 68 persen menjadi Rp1,5 triliun. Sedangkan segmen otomotif menurun delapan persen menjadi Rp2,1 triliun, terutama disebabkan oleh meningkatnya kompetisi di pasar mobil. Sementara itu segmen agribisnis mencatatkan laba bersih turun 55 persen sebesar Rp283 miliar.

Sementara itu tercatat, pendapatan bersih Astra meningkat 14 persen menjadi Rp55,8 triliun pada kuartal pertama 2018, seiring dengan peningkatan pendapatan terutama berasal dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif.

Dipaparkan juga, nilai utang bersih, di luar Grup jasa keuangan, mencapai Rp2,4 triliun, dibandingkan dengan nilai kas bersih Rp2,7 triliun per 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh investasi Grup di jalan tol, GO-JEK, dan belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan. Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp44,8 triliun, dibandingkan dengan Rp46,1 triliun pada akhir tahun 2017.

Pada bulan Februari 2018, Prijono Sugiarto menyampaikan pihaknya telah menginvestasikan 150 juta dolar AS untuk kepemilikan saham minoritas di GO-JEK, perusahaan teknologi multi-platform terkemuka di Indonesia, yang menyediakan akses ke berbagai macam layanan dari transportasi dan pembayaran hingga jasa antar makanan, logistik serta berbagai layanan on-demand lainnya.

0 comments

    Leave a Reply