May 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Menteri Enggar Mengelak Sebagai Biang Defisit Perdagangan

IVOOX.id, Bandung - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menolak tudingan sebagai biang defisit perdagangan dengan berbagai kebijakan impor komoditas pangan, seperti beras, gula, dan garam.

Ia berkilah, pihaknya tidak pernah memutuskan impor secara sepihak, selalu berdasarkan keputusan rapat koordinasi, disepakati oleh berbagai kementerian terkait, dan tertulis dalam notulensi rapat secara jelas.

"Mekanismenya jelas dan tidak ada permainan apapun di dalamnya," katanya, dalam acara Makan Malam Kementerian Perdagangan di Bandung, Jumat (14/9).

Ia menunjuk contoh impor garam, yang ia klaim dilakukan karena kapasitas produksi dan kulitas garam lokal yang rendah.

Kadar garam yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri adalah natrium klorida (NaCl) berkadar 97%, yang mana tempat produksinya harus memiliki lama hujan kurang dari satu bulan.

Sementara itu, daerah produksi di Indonesia memiliki rata-rata hujan empat hingga lima bulan. Tempat produksi paling baik adalah di Nusa Tenggara Timur, yang mana hujan dua hingga tiga bulan.

Namun, NTT sendiri memiliki permasahan jumlah produksi karena lahannya yang terbatas.

0 comments

    Leave a Reply