Menteri Darmin Akui Kinerja Ekspor Tak Imbangi Impor
IVOOX.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kinerja ekspor harus didorong untuk mengimbangi kenaikan impor agar kemudian mampu menimbulkan dampak positif.
"Kalau tidak, itu dampaknya bisa tidak terlalu baik terhadap neraca pembayaran," kata Darmin ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mengalami defisit sebesar US$1,63 miliar, dipicu oleh defisit sektor migas sebesar US$1,13 miliar, dan nonmigas US$495 juta.
Darmin juga menanggapi pertumbuhan nilai impor April 2018 secara tahunan (year on year/yoy) yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nilai ekspor pada periode yang sama.BPS mencatat nilai impor April 2018 sebesar US$16,09 miliar, atau tumbuh 34,68 persen (yoy). Sementara nilai ekspor April 2018 US$14,46 miliar, atau tumbuh hanya 9,01 persen (yoy).
Menurut dia, peningkatan investasi dan realisasi pembangunan infrastruktur akan turut menambah nilai impor karena di dalam negeri tidak menghasilkan sejumlah barang yang diperlukan.
"Karena itu, bukan impornya yang harus ditekan karena itu sama saja menekan pertumbuhan berikut. Ekspornya yang harus didorong naik," ucap dia.
Darmin mengatakan, persentase pertumbuhan nilai ekspor saat ini tidak cukup mengimbangi pertumbuhan impor yang besar."Dan kalaupun tidak terus-menerus setinggi itu, tetapi itu menunjukkan hasil dari kenaikan investasi dan pembangunan infrastruktur itu tendesinya akan berlanjut," ucap Darmin.
0 comments