March 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Menjaga Bonus Demografi, Pemerintah Gencar Kampanyekan Prevalensi Stunting

IVOOX.id, Jakarta - Stunting menjadi salah satu ancaman bagi generasi masa depan Indonesia, kesadaran masyarakat akan bahaya stunting masih harus terus dilakukan.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa terdapat 23,2% kehamilan di usia 10-19 tahun. Perkawinan dan kehamilan di usia tersebut terbukti memiliki risiko sangat besar melahirkan bayi stunting. Ibu yang menikah di usia 15-19 tahun saja 42,2% di antaranya melahirkan balita pendek.

Pada tahun 2030 Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi, untuk menjaga bonus demografi yang akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki kesehatan yang baik maka pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo)  Republik Indonesia terus mengkampanyekan pravelansi stunting.

Tidak hanya di daerah tertentu, namun kejadian ini juga ada dari Sabang hingga Merauke.  Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menegaskan pemerintah terus melakukan penurunan prevalensi stunting atau kekurangan gizi kronik ini.

“Presiden Joko Widodo juga mengatakan pemerintah terus bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, bebas dari stunting atau tumbuh kerdil,” ujar Niken.

Menurut Niken, penanganan stunting ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia yang tengah menghadapi Bonus Demografi untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan juga baik.

“Perlu diketahui, Tahun 2030 diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi, Namun, potensi itu menjadi sia-sia apabila SDM mengalami stunting. Bisa dikatakan jika seseorang telah terkena stunting maka mereka kalah sebelum ikut kompetisi,” sambung Niken.

Niken melanjutkan, masa emas pencegahan stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Untuk mencegah stunting terjadi para ibu harus rajin untuk cek kehamilan ke tempat kesehatan terdekat serta minum suplemen zat Besi, serta memberikan ASI.

“Intinya, kita semua dapat mencegah seorang anak mengalami gizi buruk. Ingat, balita kita pasif, orang tuanya harus yang aktif memberikan pola asuh terbaik. Kegagalan sejak dini, adalah kegagalan bagi dirinya dan masa depanya,” ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply