May 9, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mengenal Olaudah Equilano Pada Google Doodle Hari Ini

ivoox.id, Jakarta – Pada hari ini, Senin (16/10/17) Google merayakan ulang tahun ke-272 Olaudah Equilano, siapakah sosok tersebut?

Google Doogle hari ini memperlihatkan ilustrasi seorang pria berkulit hitam yang sedang menulis. Latarnya dibubuhi dengan dua tali tambang dan kapal.

Gambar tersebut adalah Olaudah Equilano, adalah seorang penulis yang berasal dari Afrika, karena pengalamannya sebagai budak, dia menjadi aktivis pada abad ke-18 untuk melawan perbudakan di Britania Raya.

Gerakan tersebut menuntut untuk melakukan penghapusan perbudakan di Ingrris. Olaudah Equiano sendiri merupakan seorang budak yang kemudian dibebaskan pada 1766. Pria berdarah Afrika tersebut aktif melontarkan perlawanannya lewat tulisan.

Dalam tulisannya, Equiano mengakui bawa ia lahir di provinsi Eboe, saat ini daerah tersebut berada di selatan Nigeria. Dia diculik bersama saudaranya pada saat berumur 11 tahun dan kemudian dijual ke Barbados dan kemudian Virginia.

Bertahun-tahun Equiano menjadi budak, dan kemudian pada akhirnya ia dapat bekerja sebagai pelayan dan tukang cukur pedagang terkemuka di Montserrat yang bernama Robert King.

Dalam kurun waktu tiga tahun, hasil berdagang yang ia kumpulkan saat menjadi pelayan Robert King dapat membeli kebebasannya sendiri untuk menjadi orang yang merdeka.

Kemudian Equiano berkeliling dunia sekama 20 tahun, termasuk melakukan perjalanan ke Arktik dan juga Turki.

Pada tahun 1789, ia resmi menerbitkan otobiografinya selama menjadi budak yang berjudul ‘The Interesting Narrative of the Life of Olaudah Equiano or Gustavus Vassa, the African’. Otobiografi itu memperkuat dukungan terhadap Undang-undang Perdagangan Budak yang disahkan pada 1807.

Dia berusaha untuk mempromosikan bukunya sendiri dan pada akhirnya menjadi sangat popular dan menjadikan Equiano orang kaya. Buku ini juga menjadi yang pertama diterbitkan oleh seorang penulis kulit hitam Afrika.

Berkat perjuangannya, era perbudakan di Britania Raya dan negara-negara koloninya pun berakhir. Manusia tak lagi diperjual-belikan.

Equiano menikahi seorang wanita Inggris pada tahun 1792 yang bernama Susanna Cullen. Mereka memiliki dua anak perempuan. Ia meninggal pada 1979 di London, tetapi makamnya tak teridentifikasi.

BACA JUGA: Mengenal Sosok Bagong Kussudiardja di Google Doodle

0 comments

    Leave a Reply