March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mengenal Mesin Sensor Internet Seharga Ratusan Miliar

IVOOX.id, Jakarta – Kementrian Komunikasi dan Informatika akan menggunakan mesin sensor internet untuk menangkal konten negatif, khususnya pornografi.

Menurut Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Abrijani, pornografi akan menjadi fokus utama pemanfaatan mesin sensor internet tersebut, karena pornografi merupakan konten negatif terbanyak yang ada di internet saat ini.

Sebenarnya mesin sensor ini sudah dilelang oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak bulan Agustus kemarin, dan PT Infustri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) keluar sebagai pemenang lelang tersebut.

Samuel Abrijani mengatakan bahwa proses pengadaan mesin sensor internet sudah setengah jalan, dan akan dioperasikan pada Desember 2017.

"Sekarang barang-barang sudah ada. Lantai atas sudah dibongkar (Gedung Kementerian Kominfo). Barang-barang sudah ada. Sekitar 50% sudah ada semua, yang lama itu ruang monitornya," ucapnya.

Menurut Kominfo, selama ini pihaknya menangani konten negative di internet masih dengan cara manual, sehingga banyaknya laporan yang ada tidak bisa diselesaikan secara keseluruhan.

Untuk itu, dengan adanya mesin sensor internet nantinya diharapkan dapat dilakukan penyensoran secara otomatis. Sehingga banyaknya konten negatif akan berkurang lebih banyak, dibanding saat menggunakan cara manual.

“Mesin tersebut akan aktif mencari konten negatif selama masih di open, jika di close maka tidak akan bisa mencari. Jadi tidak usah ditungguin mesinnya itu”, ucap Samuel.

Diketahui lelang mesin sensor internet ini memiliki nilai pagu Rp 211 miliar, dan secara resmi sudah dimenangkan oleh PT INTI. Sedangkan untuk nilai HPS sebesar Rp. 211.870.060.792.

PT INTI memenangkan lelang menyisihkan 72 peserta lainnya, karena memberikan nilai penawaran Rp 198.611.683.606 dan harga terkoreksi Rp 194.059.863.536 dengan skor 70 dan skor akhir 94.

PT INTI saat ini sedang memenuhi persyaratan yang diminta oleh Kominfo terkait pengadaan barang, karena Kominfo akan baru membayar barangnya ketika sudah siap digunakan.

0 comments

    Leave a Reply