May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mengenal 4 Tokoh Pahlawan Nasional Baru

IVOOX.id, Jakarta – Pada hari Kamis (9/11/2017) Presiden Jokowi resmi memberikan gelar pahlawan nasional kepada empat tokoh yang berasa dari empat wilayah berbeda.

Pemberian gelar tersebut diadakan pada acara penganugerahan gelar pahlawan yang berlangsung di Istana Negara pada Kamis (9/11/2017).

Adapun empat tokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional adalah alm. Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid asal Lombok Nusa Tenggara Barat, almarhumah Laksamana Malahayati asal Aceh, almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah asal Kepulauan Riau, dan almarhum Prof. Drs. Lafran Pane asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keempat tokoh tersebut diberi gelah pahlawan nasional melalui usulan dari Kementrian Sosial dan telah melewati syarat-syarat yang berlaku. Dan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahaan Gelar Pahlawan Nasional.

Berikut adalah empat sosok yang telah terpilih menjadi pahlawan nasional pada 10 November 2017:

  1. Tuanku Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Beliau lahir di Nusa Tenggara Barat pada 19 April 1908, selain menjadi pejuang kemerdekaan beliau juga adalah ulama kharismatik, dai, tokoh masyarakat, dan juga tokoh pendidikan emansipatoris.

TGKH Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdatul Wathan (NW). Nahdatul Wathan merupakan organisasi Islam terbesar di Lombok.

Ia membantu Indonesia, khususunya Lombok untuk berjuang dan mengusir para penjajah seusai pulang menimba ilmu di Mekah, Arab Saudi.

Peran Zainuddin Abdul Madjid sangat penting dalam perebutan kekuasaan di daerah Bali, NTB, dan NTT.

TGKH Zainuddin Abdul Madjid wafat pada tahun 1977 saat berusia 99 tahun, dan dimakankan di Selong, NTB.

  1. Laksamana Malahayati

Tokoh yang lahir di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 1550 ini merupakan salah satu pejuang wanita yang dimiliki oleh Indonesia.

Malahayati adalah laksamana perempuan pertama di dunia, dalam mengusir para penjajah ia memiliki pasukan yang bernama “Inong Balee”. Pasukan ini adalah janda prajurit asal Aceh yang memiliki keahlian bertempur.

Malahayati memimpin armada lautnya untuk melawan pasukan Belanda pada tahun 1550 den berhasil menewaskan pimpinan Belanda saat itu Cornelis De Houtman.

Pada tahun 1606, Malahayati juga berhasil menang melawan pasukan Portugis bersama Sultan Iskandar Muda.

Malahayati wafat pada tahun 1615 dan dimakamkan di Krueng Raya, Aceh Besar.

  1. Sultan Mahmud Riayat Syah

Sultan Mahmud lahir di Sulu Sungai Riau pada tahun 1760, Sultan berhasil mengusir para penjajah Belanda yang ingin merebut Riau.

Perebutan itu terjadi antara tahun 1782-1784, yang kemudian dikenal dengan Perang Riau I. Pada pertempuran itu, Sultan berhasil mengalahkan pasukan belanda dan meledakkan Kapal Komando Belanda Malaka’s Walvaren.

Pada tahun 1784, Belanda yang dipimpin oleh Pieter Jacob ban Braam kembali menyerang di Tanjung Pinang. Sultan kemudian memimpin perang dengan bergeilya di laut, karena ia menolak ajakan Belanda untuk berdamai.

Sultan Mahmud Riayat Syah wafat pada bulan Januari 1812.

  1. Lafran Pane

Lafran Pane adalah tokoh yang berasal dari Yogyakarta, ia lahir pada tahun 1923 di Sipirok.

Lafran merupakan pemuda yang memprakarsai pembentukan salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesiam yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 1947.

Melalui HMI, Lafran menentang pergantian ideologi negara dari Pancasil menjadi Komunisme. Dan ia juga secara tehas menolak gagasan negara Islam yang digagas oleh Maridjan Kartosoewiryo.

Lafran Pane wafat pada 24 Januari 1991 di Yogyakarta.

0 comments

    Leave a Reply