April 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mengembangkan Pariwisata melalui Program Segi Tiga Emas

iVooxid, Halmahera--Bekerja sama mengembangkan pariwisata melalui program segi tiga emas, itulah kesepakatan tiga kabupaten/kota di Maluku Utara yakni Kabupaten Halmahera Barat, Kota Ternate dan Tidore Kepulauan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke ketiga daerah itu.

Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani bupati/wali kota ketiga daerah pada September 2016, namun pelaksanaan secara efektif nanti pada 2017 karena anggarannya baru akan dialokasikan melalui APBD masing-masing daerah pada APBD 2017.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Anas Conoras menjelaskan beberapa pertimbangan yang mendasari ketiga kabupaten melakukan kesepakatan kerja sama tersebut, di antaranya di sektor pariwisata yang merupakan sektor unggula di ketiga daerah itu.

Selain itu semuanya memiliki banyak potensi wisata menarik, terutama wisata sejarah, wisata budaya, wisata bahari dan wisata alam, yang beberapa di antaranya sulit ditemukan padanannya di daerah lainnya di Indonesia.

Namun, banyaknya potensi wisata menarik di ketiga daerah tersebut belum memberi kontribusi besar dalam menarik kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara yang dalam setahun kurang dari 5.000 orang, jauh dari jumlah kunjungan wisatawan di daerah lainnya di Indonesia Timur seperti Sulawesi Utara yang mencapai puluhan ribu per bulan.

Pertimbangan lain yang mendasari kesepakatan kerja sama pengembangan pariwisata ketiga kabupaten/kota tersebut, menurut Anas Conoras, adalah ketiga daerah memiliki hubungan historis yang sangat erat, khususnya yang terkait dengan keberadaan kesultanan dimasing-masing daerah.

Kesultanan Ternate di Kota Ternate, Kesultanan Tidore di Kota Tidore Kepulauan dan Kesultanan Jailolo di Kabupaten Halmahera Barat sejak zaman dulu satu kesatuan dari empat kesultanan yang berada di wilayah Malut, satu lainnya adalah Kesultanan Bacan di Kabupaten Halmahera Selatan yang dikenal dengan nama Moloku Kie Raha.

Di setiap kesultanan itu juga memiliki kegiatan tahunan yang terkait dengan pengembangan pariwisata, di Kesultanan Ternate misalnya menggelar Festival Legu Gam setiap bulan April yang selalu diminati wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Anas Conoras menambahkan, letak geografis di ketiga kabupaten/kota yang saling berdekatan, juga menjadi salah satu pertimbangan kesepakatan kerja sama pengembangan pariwisata tersebut, karena akan memudahkan wisatawan menjelajahi ketiga daerah dalam sekalig kunjungan.

Jarak antara Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan kurang dari 1 mil dan bisa dijangkau menggunakan speedboat hanya dalam waktu 15 menit, sedangkan jarak antara Kota Ternate dengan Kabupaten Halmahera Barat sekitar 20 mil yang bisa dijangkau dengan speedboat sekitar 1 jam lebih.

Khusus hubungan transportasi antara Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan nantinya selain menggunakan transportasi speedboat, juga bisa memakai kendaraan roda empat atau roda dua karena pemerintah setempat akan membangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau ini.

Implementasi Program Kerja sama pengembagan pariwisata melalui program segi tiga emas tersebut, menurut Bupati Halmahera Barat Danny Missy, akan diimplementasikan dalam berbagai kegiatan kerja sama di antaranya dalam promosi pariwisata, penyelenggaraan kegiatan wisata dan penyusunan paket wisata.

Dalam kegiatan promosi wisata misalnya, jika Halmahera Barat melakukan mempromosikan wisata keluar daerah maka akan menginformasikan pula potensi wisata di Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, hal serupa akan dilakukan kedua daerah itu ketika melakukan promosi pariwisata.

Begitu pula ketiga kabupaten/kota menggelar kegiatan wisata, misalnya Festival Teluk Jailolo di Halmahera Barat maka Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan akan ambil bagian dalam festival itu.

Wisatawan yang berkunjung dalam penyelenggaraan kegiatan wisata tersebut juga akan diarahkan untuk mengunjungi objek wisata di ketiga kabupaten/kota sehingga dampaknya dapat dinikmati oleh pelaku usaha pariwisata dan masyarakat di ketiga daerah.

Bupati Danny Missy menuturkan kerja sama pengembangan pariwisata tersebut juga akan diimplementasikan dalam upaya memperjuangkan dukungan dari pemerintah pusat, khususnya dari segi penganggaran untuk pembangunan berbagai infrastruktur pariwisata di ketiga kabupaten/kota.

Selain itu juga akan diimplementasikan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan kepariwisataan di ketiga daerah, terutama untuk permasalahan yang diperkirakan dampaknya bisa meluas ke ketiga daerah.

Para pelaku usaha pariwisata di ketiga kabupaten/kota, termasuk para pengusaha kerajinan juga akan diupayakan untuk mengimplementasikan kerja sama tersebut ketika mereka mengembangkan usahanya.

Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim optimismenya bahwa kerja sama pengembangan pariwisata melalui program segi tiga emas tersebut akan memberi kontribusi besar bagi kemajuan sektor pariwisat di ketiga daerah, terutama dari segi peningkatan kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Bahkan kerja sama itu tidak hanya memberi kontribusi bagi kemajuan sektor pariwisata di ketiga daerah, tetapi di Provinsi Malut, terutama secara nasional yang pada 2019 menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang.

Oleh karena itu, seluruh pihak terkait di ketiga kabupaten/kota, termasuk masyarakat diharapkan mendukung sepenuhnya kerja sama pengembangan pariwisata melalui program segi tiga emas tersebut dan kalau pun ada kritikan hendaknya disampaikan secara bijak dan konstruktif.

Sejumlah kalangan di Malut juga memberi apresiasi atas kerja sama tersebut, namun mengingatkan jangan hanya sebatas kesepakatan diatas kertas, tetapi harus direalisasikan dan berkelanjutan. (ant)

0 comments

    Leave a Reply