March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Maybank Indonesia Gapai Laba Rp1,8 Triliun

IVOOX.id, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) telah meraup laba bersih sebesar Rp1,8 triliun pada Desember 2017, turun tipis dari Rp1,9 triliun pada Desember 2016.

Pendapatan operasional gross tumbuh 5 persen menjadi Rp10,4 triliun pada Desember 2017. Pendapatan Bank tumbuh 5 persen yang didukung peningkatan efisiensi operasional berkelanjutan selaras dengan Strategic Cost Management Program(SCMP), peningkatan pendapatan nonbunga, kinerja Perbankan Global yang kuat, pertumbuhan yang tajam di Perbankan Syariah, dan kinerja anak perusahaan yang meningkat.

Unit Usaha Syariah terus mencatat kinerja yang luar biasa pada 2017 dengan laba bersih melonjak 35,3 peren menjadi Rp631 miliar dari Rp466 miliar. Total aset Unit Usaha Syariah naik 16,7 persen menjadi Rp27,1 triliun, memberikan kontribusi 15,7 persen dari total aset Bank. Total pembiayaan tumbuh 48 persen dari Rp14 triliun per Desember 2016 menjadi Rp20,7 triliun pada Desember 2017.

Sementara total simpanan tumbuh 52,6 persen dari Rp10,9 triliun menjadi Rp16,7 triliun. Kualitas aset membaik signifikan dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) yang rendah, yakni sebesar 3 persen pada Desember 2017 dibandingkan dengan 4,4 persen pada tahun sebelumnya.

Bank mencatat pertumbuhan kredit yang moderat sebesar 3 persen menjadi Rp125,4 triliun pada Desember 2017 dari Rp121,8 triliun pada Desember 2016. Kredit Perbankan Global mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 17,1 persen menjadi Rp30,2 triliun per Desember 2017 dari Rp25,7 triliun per Desember 2016; sementara kreditCommunity Financial Services (CFS) Non-Ritel, yang terdiri dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Perbankan Bisnis tumbuh 2,0 persen menjadi Rp52,6 triliun per Desember 2017 dari Rp51,5 triliun tahun lalu.

Sementara itu, kredit perbankan Ritel mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen menjadi Rp42,7 triliun per Desember 2017 sehubungan perlambatan di sektor konsumer.

"Kami melalui tahun yang penuh tantangan, namun kami dapat mengelola neraca secara efektif. Meskipun pertumbuhan kredit kami tidak terlalu tinggi, tetapi kami dapat membukukan pendapatan dari sumber lain seperti fee transaksional dan efisiensi operasional yang meningkat. Strategi kami ke depan adalah terus memperkenalkan produk yang dapat mendatangkan pendapatan feeyang kurang terpengaruh oleh volume kredit dan dinamika persaingan untuk memastikan pertumbuhan pendapatan fee yang berkelanjutan," ungkap Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Maybank Indonesia pun dapat meningkatkan kualitas aset secara signifikan seperti tercermin dari tingkat NPL yang rendah, yakni 2,8 persen (gross) dan 1,7 persen‎ (nett) pada Desember 2017 dibandingkan 3,4 persen (gross) dan 2,2 persen (nett) tahun lalu.

Bank berhasil menyelesaikan penjualan beberapa kredit NPL lama dan juga melakukan penghapus-bukuan beberapa NPL lama sebagai bagian dari usaha bank untuk membersihkan portofolio kreditnya.

Bank, kata Taswin, akan tetap mengelola kualitas aset secara konservatif dan mengambil mengambil sikap proaktif terhadap fasilitas kredit nasabah yang terkena dampak iklim ekonomi yang penuh tantangan.

Rasio CASA Bank mencapai 40 persen dengan total pertumbuhan simpanan nasabah dari Rp118,9 triliun pada Desember 2016 menjadi Rp121,3 triliun pada Desember 2017.

Peningkatan rasio CASA terutama disebabkan oleh fokus Bank untuk membangun transactional banking dan layanan cash management serta meningkatkan saluran elektronik termasuk fasilitas mobile bankingMaybank M2U.

Bank baru saja meluncurkan MOVE (platform Maybank Online Savings Opening), fasilitas pembukaan rekening secara digital, yang memberikan kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih besar kepada nasabah. MOVE akan difokuskan pada program-program masa datang yang mendukung gaya hidup milenial dan diharapkan dapat meningkatkan rasio CASA di masa mendatang.

Pendapatan Bunga Bersih (NII) mencatat pertumbuhan 3,7 persen menjadi Rp7,7 triliun pada Desember 2017 dibandingkan dengan Rp7,4 triliun pada tahun sebelumnya. Marjin Bunga Bersih (NIM) naik tipis dari 5,1 persen menjadi 5,2 persen, meskipun terjadi tekanan pada imbal hasil kredit, sehubungan Bank terus menerapkanpricing kredit yang displin dan pengelolaan pendanaan secara aktif.

Sementara pendapatan nonbunga Bank juga tumbuh hampir 8 persen mencapai Rp2,7 triliun pada Desember 2017, terutama diperoleh dari fee bancassurancefee terkait treasury, administrasi ritel, administrasi kredit, anak perusahaan, dan jasa layanan lain yang disediakan Bank.‎ [ava]

0 comments

    Leave a Reply