April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

May Day: Pemprov Jateng Dorong Tema May Day “Sehari Buruh Jadi Raja”

IVOOX.id, Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendorong peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day dijadikan sebagai ajang kebersamaan antara buruh, pemerintah dan pengusaha. Bahkan, Pemprov Jateng mendorong tema May Day adalah Sehari Buruh Jadi Raja. Artinya, mereka mengadakan berbagai kegiatan seperti olahraga, kesenian dan bagi-bagi rezeki pengusaha kepada buruh.


Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan kalau pemprov memang terus mendorong pada May Day dilaksanakan acara yang menyenangkan bagi buruh. Ia mencontohkan di Purbalingga digelar kegiatan olahraga dan kesenian sama seperti di Banyumas.


"Ada beberapa daerah di Jateng yang telah mengadakan acara dengan model-model seperti ini, yakni dengan menggelar acara olahraga dan seni serta bagi-bagi rezeki untuk buruh dari pengusaha," jelas Ganjar usai menghadiri Mayday di Banyumas, Rabu (1/5).


Dalam acara tersebut, para buruh mengikuti berbagai kegiatan dan mendapatkan berbagai hadiah. Bahkan, ada sejumlah buruh yang memperoleh undian berhadiah sepeda motor. Selain itu ada juga barang-barang elektronik lainnya.


"Dengan model acara seperti itu, maka keceriaan akan muncul. Ini juga menandakan tripartit berjalan, antara buruh, pemerintah dan pengusaha. Dengan demikian, maka akan membawa iklim bisnis yang kondusif," ujarnya.


Ganjar tidak memungkiri kalau masih ada persoalan-persoalan buruh di Jateng. Misalnya, soal keselamatan kerja dan jaminan tenaga kerja.


"Jateng merupakan daerah yang terbaik soal keselamatan kerja dan jaminan tenaga kerjanya. Lalu ada juga pola pelaporan yang mesti ada evaluasi. Kita berharap polanya lebih didekatkan lagi, sehingga kalau ada persoalan yang menimpa akan segera ditindaklanjuti," tambahnya.

[1/5 19:49] Mbakshanti: Hujan Yang Ekstrem Masih Akan Melanda Sebagian Wilayah Indonesia


Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut peningkatan curah hujan masih akan terjadi di sejumlah daerah Tanah Air, khususnya di wilayah tengah dan timur. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap hujan lebat yang bisa memicu banjir dan longsor.


"Saat ini dari pantauan Sistem Peringatan Dini Cuaca dan Iklim BMKG, peningkatan curah hujan masih terpantau terjadi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Warga perlu waspada potensi dampak lanjutannya yakni bencana hidrometeorologi," kata Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto saat dihubungi, Rabu (1/5).


Ia mengatakan beberapa hari belakangan hujan ekstrem dengan curah hujan di atas 100 mm/hari terjadi di Tretes, Jawa Timur. Hujan sangat lebat yakni dengan curah hujan di atas 50 mm/hari juga terjadi di Sulawesi bagian tengah, tenggara dan selatan, Maluku dan Papua Barat (wilayah Kepala Burung).


Pemicu cuaca ekstrem tersebut, imbuh Siswanto, ialah fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO). Hal itu menyebabkan potensi hujan pada sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.


"Peningkatan hujan tersebut masih berkaitan dengan pergerakan gelombang atmosfer MJO fase basah yang saat ini masih aktif di wilayah Indonesia tengah dan timur. MJO diperkirakan aktif dan memengaruhi dinamika cuaca pada daerah-daerah tersebut hingga 4 Mei mendatang," jelasnya.


Untuk di wilayah barat Indonesia seperti Sumatra dan Jawa, kecederungannya selama sepekan ke depan masih akan terjadi hujan namun potensi keekstremannya sudah berkurang.


"Potensi hujan ekstrem yang bisa menyebabkan banjir di wilayah Sumatra dan Jawa kini berkurang. Hanya saja daerah pegunungan atau kota yang berada di daerah cekungan perlu tetap waspada," tukasnya.

0 comments

    Leave a Reply