October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Masyarakat Surabaya: Kami Tidak Bodoh, Kami Tak Terpancing Politik Adu Domba

IVOOX.id, Surabaya - Masyarakat Surabaya tidak terpancing amarah dan tetap bersatu di tengah memanaskan politik menjelang pencoblosan pada 9 Desember 2020. Masyarakat Surabaya sudah melek politik, sehingga tidak terbawa arus politik adu domba untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Saya mendukung Pak Machfud Arifin dan Bu Risma, keduanya adalah putra dan putri terbaik untuk memimpin Kota Surabaya. Tapi ada saja pihak yang tidak senang dan membenturkan keduanya hanya untuk memenangkan kandidat yang diusungnya," ujar salah seorang warga, Sujiono di Surbaya, kemarin.

Sujiono menjelaskan, masyarakat Surabaya tidak bodoh terhadap hal seperti ini, kita bisa langsung tahu kalau ini adalah politik adu domba yang dimotori oleh PDI P untuk menjatuhkan pemimpin-pemimpin kita, mereka menghalalkan segala cara supaya kandidat mereka dipilih masyarakat. “Masyarakat Surabaya tidak akan terpancing hal seperti ini karena kita bisa membedakan yang settingan atau tidak," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, politik adu domba yang dijalankan oleh PDI Perjuangan adalah menyebarluaskan video nyanyian "Hancurkan Risma" di tengah masyarakat. Bahkan, warga yang bernyanyi di dalam video tersebut merupakan pendukung dan simpatisan yang setia kepada PDI Perjuangan.

Terlihat, warga di dalam video ini lengkap mengenakan atribut paslon nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman. Seolah-olah ingin menunjukkan jika paslon nomor 2 memiliki hubungan yang buruk dengan Walikota Risma.

Padahal, pada kenyataannya hubungan keduanya baik-baik saja dan tidak ada masalah sama sekali. Kendati demikian, karena untuk meraup simpati di tengah masyarakat, PDI Perjuangan menghalalkan segala cara dengan menggunakan politik adu domba untuk menaikkan pamor dari Eri Cahyadi yang nanti muncul sebagai pembela dan penyelamat nama besar Tri Rismaharini.

"Nanti bisa kita lihat pasti calon dari PDI Perjuangan akan muncul untuk membela Bu Risma padahal ini adalah strategi mereka untuk meraih simpati masyarakat dengan mengadu domba Pak Machfud Arifin dan Bu Risma. Jika tidak begini mereka tidak memiliki kesempatan untuk bisa mengungguli Pak Machfud Arifin di Pilwali 2020 ini, mereka tidak memiliki visi dan misi yang jelas apalagi program, karena itu hanya ini yang bisa mereka lakukan," terang warga Surabaya lainnya, Adi Bachtiar.

0 comments

    Leave a Reply