May 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mantan Kabareskrim Polri Anang Iskandar Jadi Caleg PPP

IVOOX.id, Jakarta - Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Anang Iskandar secara resmi mencalonkan diri  sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI yang meliputi Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Blitar serta Kabupaten Tulungagung melalui Partai PPP. 

Anang mengungkapkan, keinginannya menjadi Caleg selain mengisi kekosongan kursi diwilayah pemilihan, ia juga berniat untuk mengatasi permasalah Narkotika yang tak kunjung selesai. 

“Pertama soal narkotika, permasalah narkotika itu tidak selesai-selesai. Baik fungsinya di DPR, pelaksananya sampai masyarakatnya khususnya penyalahguna selama ini dianggap benar, padahal pengguna itu harusnya rehabilitasi,” kata Anang saat berbincang dengan IVOOX.id di Jakarta Selatan, Rabu (29/8/2018). 

Karena alasan itulah Anang mantab untuk melangkah ke DPR untuk menyelesaikan permasalahn tersebut. Hal ini agar permasalahan narkoba bisa on the track dengan baik. 

Lewat Dapil Jatim VI, Anang akan bertarung dengan sejumlah incumbent anggota DPR RI. Beberapa di antaranya Guruh Sukarno Putra (PDIP), Arteria Dahlan (PDIP), Eva Kusuma Sundari (PDIP), M Sarmuji (Golkar), dan Venna Melinda, yang kini nyaleg lewat Partai NasDem.

Anang memasuki masa pensiun pada medio 2016. Ia sebelumnya mengaku ingin menjadi guru setelah tak lagi berdinas di Polri.

Anang juga pernah menjabat Kapolres Blitar dan Kediri. Latar belakang Anang dan pengalaman di dua kota itu mengindikasikan Anang memahami peta kekuatan politik di Dapil Jatim VI.

Anang lahir di Mojokerto pada 18 Mei 1958. Ibunya bernama Raunah, perempuan yang tidak sekolah. Sementara itu, ayahnya bernama Suyitno Kamari Jaya, yang dulunya seorang tukang cukur di Mojokerto. Profesi itu digeluti sampai Suyitno meninggal dunia tahun 1983.

Ketika kelas 4 SD, Anang sudah dikenalkan peralatan potong rambut oleh ayahnya. Ia pernah mendapat hadiah alat cukur rambut. Saat itu, ia diminta ayahnya untuk memotong rambut temannya.

Selain belajar mencukur rambut, di usia remaja, Anang juga mempelajari dunia fotografi dan melukis. Menurut Anang, kemampuan mencukur rambut, fotografi, dan melukis akan menjadi bekalnya untuk berjuang setelah lulus SMA.

Pasalnya, kepada Anang, ayahnya secara gamblang mengaku tidak mampu membiayainya hingga kuliah. Masih ada adik-adik Anang yang harus disekolahkan. Namun, Anang mengaku tetap ingin kuliah dengan biaya hasil usahanya.

0 comments

    Leave a Reply