Manfaat Tinggalkan Jejak Positif di Dunia Digital
IVOOX.id, Jakarta - Banyak orang ingin menjadi konten kreatif. Motifnya bermacam-macam. Ada yang sekedar hobi. Ada yang karena senang dan mengekspresikan diri. Ada yang karena profesi. Ada yang karena ingin cari uang, dan sebagainya.
Praktisi Komunikasi dan Digital Content Creator dari Universitas Muhammadiyah, Surakarta, Sara Neyrhiza, dalam diskusi CET #23 (Content Every Think) yang diselenggarakan Perum Produksi Film Negara (PFN), Rabu (18/11) mengatakan apapun tujuannya, menjadi konten kreator adalah membangun personal brand. Banyak orang kurang menyadari hal tersebut dengan baik.
Konten kreatif yang masuk dalam dunia digital adalah tentang siapa diri seseorang. Ketika konten kreatif yang ditinggalkan adalah sesuatu yang jelek, personal brand yang terbangun adalah sesuatu yang jelek. Demikian juga sebaliknya, jika jejak digital yang tinggal adalah sesuatu yang positif.
“Karena itu, ayo mari kita tinggalkan jejak digital yang baik. Konten kita adalah jejak digital untuk personal branding,”kata Sara. Menurutnya, ada tiga prinsip dalam membuat konten kreatif, yakni etis, positif dan kreatif. Dengan konten kreatif yang dibuat, dampaknya haruslah positif bagi banyak orang, tidak melanggar etika, tata krama dalam masyarakat dan menunjukkan sesuatu yang baru, kreatif atau setidaknya membuat orang paham dan mengerti tentang suatu hal.
Tips membuat konten, tambahnya, dengan memilih tema yang dikuasi dan disukai. Membuat konten kreatif di dunia digital, menurutnya, harus dengan gembira, tidak peduli dengan komentar, disukai atau tidak. “Kalau banyak memikirkan hal seperti itu akan mengganggu mental, dan itu kurang baik,”ujarnya.
Koreografer dan Content Creator, Ainar Tri Asita, mengatakan saat ini ada banyak sekali platform digital yang bisa digunakan untuk membangun personal brand. Publik tinggal memilih mana yang cocok dan tepat untuk digunakan. Ada banyak manfaat menjadi content creator, namun hal yang penting adalah berbagai cerita positif dan inspiratif kepada masyarakat luas.
Ainar mengungkapkan menjadi digital content creator bisa menjadi alternatif dan solusi di masa pandemic Covid-19, seperti sekarang ini. Ketika jejak digital yang ditinggalkan adalah sesuatu yang positif dan dibutuhkan orang lain, ada saja peluang untuk menghasilkan uang. “Saya mengalami sendiri. Di saat tidak ada pandemic peluang itu rasanya sulit. Justru peluang itu datang saat seperti ini,”katanya.
Agar bisa membuat konten kreatif yang menarik, ia memberi tips agar materinya yang gampang dibagikan (shareable), mudah ditemukan (findable) dan tidak mudah dilupakan (memorable). Materi seperti itu juga harus orisinil dan disajikan dalam bentuk yang sederhana.
Humas Perum PFN
PERUSAHAAN UMUM PRODUKSI FILM NEGARA
Didirikan pada 6 Oktober 1945 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1988, Perum PFN bertugas memproduksi film dan konten yang mencerahkan, mendidik dan menghibur dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan turut serta membangun ekonomi dan ketahanan nasional.
Sejak awal berdirinya, berkontribusi penting dalam mendokumentasikan bersejarah pembentukan Bangsa dan pembangunan negara Indonesia di semua aspek dan sektor. Saat ini tercatat lebih dari 45.000 entri konten milik Perum PFN yang disimpan pada Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Misi: Menggabungkan bakat kreatif dengan inovasi dan teknologi, dalam rangka memproduksi dan mendistribusikan film dan konten yang menginspirasi cinta dan penghargaan terhadap sejarah dan budaya Indonesia.
Menghadapi tantangan Kenormalan Baru (New Normal) Perum PFN bekerja untuk kembali berperan utama dalam pengembangan Industri film dan konten Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi dengan semua pemangku-kepentingan, baik Pemerintah, swasta, non-Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat.
0 comments