May 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Lulusan SMK Coding Dijagokan Wakili Indonesia di ASEAN ICT Awards 2019

IVOOX.id, Jakarta -- Kementerian Kominfo akan ikut sertakan aplikasi buatan jebolan pelatihan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Coding dalam seleksi nasional untuk memilih perwakilan Indonesia di ajang ASEAN ICT Awards (AICTA) tahun 2019. Menurut Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso, ajang tersebut berdampak cukup signifikan terhadap popularitas aplikasi, khususnya diantara pengguna luar Indonesia. Bahkan, partisipasi pengembang dalam AICTA juga meningkatkan daya jual produk.


“Salah satu pemenang tahun lalu mengaku penjualan produk mereka meningkat setelah mengikuti AICTA”, ungkap Slamet pada Senin (11/3) dalam dialog khusus radio Kominfo di kantor Kementerian Kominfo.


Direktorat Pemberdayaan Informatika selaku pelaksana seleksi nasional mengupayakan agar investor-investor di Asia Tenggara mendanai produk yang dibawa Indonesia ke AICTA 2019. Untuk itu, pihaknya mendorong alumni Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan program SMK Coding untuk mengikuti seleksi tersebut.


Meski baru dimulai tahun 2018 di kota Surabaya dan Malang, SMK Coding telah diikuti 125 siswa yang berasal dari SMK yang memiliki kejuruan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) maupun tidak. Tingkat keterampilan pesertapun beragam. “Sebelum mengikuti program, sebanyak 88% dari peserta tidak dapat membuat aplikasi Android”, terang Slamet.


Peserta bahkan diberi kesempatan magang untuk mengerjakan berbagai aplikasi berbasis Android di bawah bimbingan perusahaan secara _freelance_. Sampai Februari 2019, ada 30 perusahaan yang telah mempercayakan proyek-proyeknya kepada para lulusan SMK Coding di kota Malang, diantaranya Indosat Ooredoo, uBig.co.id, Ezy Industries dan RetGoo Sentris Informa.


SMK Coding merupakan pelatihan bersertifikat yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika untuk membekali siswa SMK dengan kemampuan teknis seperti memprogram Android, Firebase, Internet of Things (IoT), dan juga soft skill seperti berkomunikasi, berkoordinasi, dan kepemimpinan di dunia kerja agar dapat langsung memenuhi kebutuhan industri setelah lulus. Terlebih, mengacu pada hasil penelitian Bank Dunia, McKinsey dan berbagai lembaga lainnya, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dari tahun 2015–2030, atau sebanyak 60.000 orang dalam sebulan.


Kata ‘berkesinambungan’ adalah kunci dari pelatihan SMK Coding. Selain di akhir pekan, kegiatan tersebut juga dilaksanakan setelah jam pulang sekolah untuk memfasilitasi pembuatan prototipe aplikasi. Sebagai bagian dari pelatihan, SMK Coding, Sekolah Pulang Sekolah telah mewadahi terciptanya 12 aplikasi yang dikembangkan dalam 10 pertemuan di tahun 2018. Tak hanya sampai di situ, Kementerian Kominfo juga memberi pelatihan pemrograman .NET kepada lulusan sejumlah SMK atas kerja sama dengan Astra dan salah satu bank swasta di Jakarta. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply